The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

No Choice, Fishermen of Grajagan Keep at Sea Despite Bad Weather

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – The bad weather in the waters south of Java has not dampened the intentions of Grajagan Beach fishermen, Purwoharjo District, Banyuwangi Regency, East Java, untuk tetap mencari nafkah.

Kembar, salah satu nelayan setempat mengatakan jika kondisi cuaca yang buruk tidak menjadi hambatan para nelayan untuk mencari ikan, sebab hasil laut merupakan sumber penghidupan satu-satunya bagi warga yang bermukim di pantai selatan Banyuwangi ini.

“Kalau tidak melaut ya nganggur di rumah, keluarga mau makan apa," he said, Friday (8/2/2019).

Field monitoring, para nelayan terlihat menurunkan tangkapan ikan hasil laut dari atas perahu. Mereka mengaku berangkat melaut sejak dini hari tadi.

“Kami berangkat sekitar pukul 03.00 WIB dan kembali ke darat sekitar pukul 10.00 WIB," he said.

Di musim penghujan seperti saat ini, jelas Kembar, ikan yang sering didapat adalah jenis ikan lemuru. Meski rejeki yang diperoleh tidak terlalu banyak, namun mereka mengaku tetap bersyukur.

“Satu ember ukuran sedang harganya Rp 100 thousand. Biasanya sekali melaut bisa dapat 10-12 ember, alhamdulilah berapapun hasilnya tetap kami syukuri,” ungkap Santoso, nelayan lain.

Previously, Meteorological Agency, Climatology and Geophysics (BMKG) Kelas III Banyuwangi, memberikan atensi kepada masyarakat nelayan terkait adanya potensi angin kencang.

Kondisi tersebut diakibatkan pertumbuhan awan cumolonimbus (CB) pada bulan Februari yang merupakan puncak musim penghujan.

Dampak dari cuaca tersebut gelombang laut di pantai selatan bisa mencapai 2,5 meter lebih. Karena itu bagi para nelayan agar waspada, kalau bisa jangan melaut dulu karena bahaya,” said the Banyuwangi BMKG forecaster, Gigik Nurbaskoro.