CLURING – Kasus pemerkosaan yang menimpa anak di bawah umur kembali terjadi. Yang ironis, kali ini pelakunya melibatkan seorang takmir masjid. Dia adalah Mat Naim, 55, warga Dusun Sempu, Sarimulyo Desa Village, Cluring District. Worse yet, pria beranak tiga tersebut melampiaskan nafsu birahinya kepada gadis yang mengalami keterbelakangan mental (idiot).
Akibat perlakuan Mat Naim, korban sebut saja namanya Saritem, 16, kini tengah hamil. Usai ditangkap Selasa lalu (28/5), hingga kemarin tersangka masih mendekam di Ma- polsek Cluring. Information obtained, Mat Namim sudah berulang kali menggagahi korban. Perbuatan tak senonoh itu kali pertama dilakukan di rumahnya pada 1 February 2012 then.
Dua pekan kemudian, tersangka kembali menggagahi Saritem di sebuah parit pada 14 February 2012. Per- buatan bejat itu diulangi lagi di kamar mandi rumah tersangka. ‘’Perbuatan ketiga itu dilakukan pukul 05.00 date 23 February 2012 then,’’ jelas Kapolsek Cluring AKP Agung Setyabudi. According to the Police Chief, keluarga korban melaporkan kasus tersebut Selasa lalu (29/5). At that moment, They immediately launched an investigation.
However, untuk menyergap tersangka tidak mudah. Butuh waktu yang tepat untuk meringkusnya. ”Kita tunggu sampai dua jam, maklum tersangka juga kerja jadi makelar sepeda motor,He said. Mat Naim tidak menyadari kalau rumahnya sedang disanggong aparat. Result, polisi bisa menangkap dan menggelandang tersangka ke mapolsek setempat. ’’Saat itu juga langsung kita tahan,’’ ujar perwira polisi dengan tiga balok di pundak itu.
Kapolsek mengakui kalau Saritem memang mengalami keterbelakangan mental. Orang tua korban juga sudah bercerai beberapa tahun lalu. Practical, sejak kecil korban diasuh oleh bibinya. ’’Orang tuanya broken home, saat diperiksa dokter juga masih tertawa-tawa. Benar-benar kasihan anak itu,’’ ujar Kapolsek. Saat diperiksa penyidik, Mat Naim mengaku kalau perbuatannya itu didasari suka sama suka. even so, takmir masjid itu tak bisa menyembunyikan penyesalannya saat dijebloskan di sel tahanan.
‘’Saya khilaf,"sorry". Sebenarnya dia sudah mengetahui kalau Saritem cacat mental. ’’Ya saya tahu itu. Terus terang saya lagi kerasukan setan,’’ aku protholan SD itu. Setiap kali beraksi, masih kata Mat Naim, rumahnya tidak ada orang. Because, istrinya sedang berada di Bali. ‘’Waktu itu di rumah nggak ada orang. Istri saya ada di Bali,’’ jelas pria yang sehari-harinya sebagai muazin (petugas azan) that. (radar)
