The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Blambangan Park Becomes a Social Gallery

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Architect-Adi-Purnomo-Spectre-display-plan-design-a-communal-public-space-at-Taman-Blambangan-yesterday

Penataan Lanjutan Libatkan Arsitek Nasional

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi akan melakukan make over wajah ruang terbuka hijau (RTH) Blambangan Park. Penataan lanjutan itu dilakukan untuk mengkoneksi sejumlah fasilitas publik di sekitar Taman Blambangan.

Bupati Abdullah Azwar Anas menjelaskan, Taman Blambangan akan ditata ulang menjadi taman yang memiliki konsep multifungsi yang terintegrasi dengan fasilitas publik terdekat. Untuk mewujudkan desain yang diharapkan, Pemkab Banyuwangi melibatkan tiga arsitek nasional, yakni Adi Purnomo Mamok, Yori Antar, dan Supie Yoladi.

Ketiga arsitek tersebut diminta mendesain taman yang berfungsi menampung kegiatan masyarakat dengan tidak meninggalkan karakter lokal. Tiga arsitek itu kemarin sudah paparan di depan Bupati Anas dan beberapa pihak terkait di Taman Blambangan.

Adi Purnomo Momok mengatakan, dengan desain baru, Taman Blambangan akan menjadi civic center Banyuwangi. Dia menggambarkan, taman yang terletak di jantung kota Banyuwangi itu memiliki konsep plaza. Arsitek lain, Yori Antar, mengatakan desain taman yang baru itu akan mempertegas karakter Banyuwangi dengan penambahan ikon.

“Kami akan menambahkan sesuatu bersifat ikonik dan mewujudkan karakter Banyuwangi. But, konkretnya belum diputuskan, bisa gandrung dan bisa yang lain," he said. Perombakan taman tidak hanya memperhatikan rupa, tapi juga memprioritaskan fungsi bangunan dengan setting yang baik.

“Taman kota tidak semata-mata bangunan yang sifatnya komersial, tapi ujungnya harus memiliki fungsi yang mencerdaskan masyarakat," he continued. Regent Anas added, konsep plaza pada Taman Blambangan secara umum mampu mengakomodasi kegiatan masyarakat.

Dengan beberapa penambahan fasilitas, seperti ruang ekshibisi, perpustakaan, and others, maka akan menjadikan Taman Blambangan sebagai galeri sosial. Besides that, Taman Blambangan akan terintegrasi dengan pasar tradisional, pendapa, dan Gedung Juang.

“Desain pasar saat ini sudah selesai tinggal dikoneksi dengan ruang publik lain. Banyuwangi menggandeng arsitek agar fungsi lebih maksimal,"he said. Rencana penataan lanjutan Taman Blambangan mendapat apresisasi Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Sasmsudin Adlawi.

Samsudin berharap desain baru Taman Blambangan itu tetap mempertahankan karakter budaya, seperti candi dan pendapa. Selain mempertahankan ornamen khas Taman Blambangan, pemerintah jangan lupa menambah fasilitas musala dan memperbaiki sistem parkir umum yang selama ini sering dikeluhkan warga. “Selama ini sistem parkir membuat warga tidak nyaman dan tidak aman,He said. (radar)