The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Trauma, Kidnapped Victim Afraid to Leave Home

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SRONO – Korban dugaan percobaan penculikan, Eka Pratama, 11, dan Wahyu, 11, asal Kampung Sumber Jeding, Dusun Pekulo, Puddle Village, Srono . District, hingga kini masih trauma. Kedua bocah itu jadi pemurung dan tidak mau mengaji.

Menurut Wahono, 70, kakek Eka Pratama, cucunya yang masih kelas V SD, sampai saat ini masih mengurung diri di rumah. “Setelah kejadian itu, cucu saya belum berani bermain seperti biasanya. Kalau sekolah tetap masuk, mengaji belum mau, malam juga tidak mau keluar,He said.

Wahono menyebut apa yang dialami cucunya itu membuatnya bingung. Tapi setelah polisi datang ke rumahnya, dia bisa merasa lega. “Setelah ada polisi datang, Eka sedikit berani, kalau Wahyu pergi ke Probolinggo," he said. Meanwhile, Camat Srono, Gatot Suyono, mengaku telah melakukan antisipasi terkait isu percobaan penculikan pada dua bocah itu.

“Meski kejadian sudah 10 yesterday, kita koordinasi sama polsek untuk segera bertindak," he said. Gatot menyebut korban Eka Pratama yang mesih trauma akan ada penanganan khusus berupa pendampingan dari kecamatan. “Nanti (victim) akan kita bimbing melalui KPA agar tidak trauma, itu dilakukan agar bisa beraktivitas lagi, belajar dengan baik, dan merasa aman," he said.

Dugaan percobaan penculikan itu, light him, akan disosialisasikan kepada warga melalui berbagai pertemuan, pengajian, dan acara lainnya. “Kepada kepala desa juga saya sampaikan, ini semata-mata untuk keamanan bersama. Besides that, kami juga akan menggandeng sekolah-sekolah, khususnya tingkat SD dan SMP untuk waspada,He said.

As previously reported in this daily, dua siswa SD, Eka Pratama, 11, dan Wahyu, 11, asal Kampung Sumber Jeding, Dusun Pekulo, Puddle Village, Srono . District, dikabarkan menjadi korban percobaan penculikan pada 6 March 2017. But, oleh keluarganya tidak pernah dilaporkan ke polsek setempat.

Kabar ada percobaan penculikan itu, beredar dari mulut ke mulut di kampung. as a result, warga banyak yang resah. Dari kabar itu pula, akhirnya tercium oleh anggota polsek. Dan polisi mendatangi kedua bocah itu kemarin (16/3). “Kejadiannya saat pulang dari mengaji,” terang Eka Pratama pada Jawa Pos Radar Genteng.

Saat pulang dari mengaji itu, Eka mengaku bersama Wahyu dan naik sepeda sendiri-sendiri. Saat akan pulang itu, tiba-tiba dicegat oleh dua orang. “Kondisi jalan sedang sepi, tidak ada orang yang lewat," he explained.

Salah satu dari dua orang yang tidak dikenal itu, he continued, selanjutnya menabok pundaknya. Eka yang ketakutan berusaha berteriak, tapi tidak bisa karena dirinya seperti orang yang tidak sadar. Secara bersamaan, Wahyu yang ada di belakangnya akan ditangkap oleh orang misterius lainnya. “Wahyu berusaha lari tapi jatuh, lalu teriak minta tolong," he explained. (radar)