The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Utamakan Pelayanan untuk CJH Manula

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Imigrasi Serahkan 144 Paspor ke Kemenag

KALIPURO – Proses permohonan paspor bagi calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi di kantor Unit Layanan Paspor (ULP) Banyuwangi masih terus berlanjut. Hingga saat ini sudah ada 70 persen berkas pemohon CJH yang masuk ke meja ULP Banyuwangi.

Nah, di tahap awal ini, sudah ada sekitar 144 paspor yang selesai dibuat oleh ULP Banyuwangi. Ke-144 paspor milik CJH itu langsung diserahkan oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Jember, Rudiara R. Kosasih kepada Kepala Kementerian Agama (Ministry of Religion) Banyuwangi, Slamet, yesterday morning (1/4).

Penyerahan secara langsung dari dua kepala institusi ini penting dilakukan agar pengawasan terhadap paspor itu sendiri bisa berjalan dengan baik. Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Jember, Rudiara R. Kosasih mengatakan, sesuai prosedur keimigrasian khusus haji, penyerahan paspor milik CJH ini tidak boleh langsung diberikan kepada CJH. Melainkan harus diserahkan kepada Kepala Kemenag itu sendiri.

”Ini juga menghindari hal-hal yang tidak kita diinginkan. Seperti tidak pada orangnya dan agar sesuai dengan jumlah kuota yang diberikan,” kata Rudiara didampingi Kasi Lalintuskim Imigrasi Jember, Yusuf Umardani. Meanwhile, suasana kantor ULP Banyuwangi yang ada di Jalan Lingkar Ketapang, Kalipuro kemarin masih tampak dipenuhi CJH Banyuwangi yang mengurus paspor.

Baik CJH muda dan tua mengantre untuk diambil fotonya sesuai giliran. Khusus CJH yang lanjut usia (manula) atau sakit pihak ULP Banyuwangi memberikan prioritas tersendiri.”Khusus manula tidak perlu antre. Datang langsung foto, bayar administrasi di bank lalu pulang. Kita juga sediakan kursi roda untuk yang sakit,” he added.

Besides that, pihak ULP juga siap jika diminta untuk mendatangi langusng rumah CJH yang tidak bisa berhalangan datang ke kantor ULP untuk mengurus sakit. However, tidak semua CJH yang bisa didatangi oleh petugas ULP Banyuwangi untuk diambil datanya. Jemput bola ini khusus untuk CJH yang benar-benar sakit dan memang tidak bisa datang ke kantor ULP.

”Sementara ini tapi masih belum ada yang tidak bisa hadir,"he said. Meanwhile, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Ministry of Banyuwangi, Mukhlis menambahkan, dalam peraturan penyelenggaraan haji, paspor CJH memang tidak boleh diserahkan langsung kepada CJH jika sudah selesai. Melainkan harus diserahkan dulu kepada pihak Kemenang daerah, lalu dikirim ke Kanwil Kemenang Jawa Timur selanjutnya diberikan kepada CJH saat akan berangkat.

”Ini juga untuk menjamin keamanan dari paspor itu sendiri. Kalau di bawa jamaah sendiri takutnya nanti hilang atau rusak. Kan itu malah membuat repot,” jelas Mukhlis. Head of the Banyuwangi Ministry of Religion, Slamet mengatakan, pihaknya juga telah menjaring data CJH yang muda dengan yang manula. Khusus untuk manula memang dilayani tersendiri agar proses permohonan paspor lebih diutamakan dari segi pelayanan.

”Prioritas memang untuk manula. Data yang CJH yang masuk ke ULP Banyuwangi sudah 70 percent. Sisanya masih tunggu giliran,said Slamet. Untuk kuota di tahun ini, dia menyadari memang ada penam-bahan kuota setelah Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud datang ke Indonesia beberapa waktu lalu. Jika tahun lalu hanya 900-an CJH yang berangkat, untuk tahun ini mendapatkan tambahan kuota menjadi 1.304 CJH khusus Banyuwangi.

”Karena ada tambahan, kami ambil CJH yang seharusnya berangkat pada tahun 2018,” pungkasnya.(radar)