The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Residents of Kedungrejo are adamant in rejecting the construction of the tower

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

MUNCAR – Pertemuan warga dengan PT Daya Mitra Telekomunikasi terkait rencana pendirian tower di Dusun Kalimati, RT 1, RW 5, Kedungrejo village, Muncar District, it was hot yesterday (16/2). Pertemuan yang digelar di kantor Desa Kedungrejo itu, warga bersikukuh menolak pendirian menara yang akan dipakai untuk saluran seluler itu.

Mereka menuntut, pembangunan tower di kampungnya tidak dilanjutkan. Warga yang datang ke kantor desa itu, sengaja diundang oleh pemerintah desa untuk mendengarkan sosialisasi dari PT. Telecommunications Partner Power, selaku pihak yang akan membangun tower.

Saat perwakilan PT. Daya Mitra Telekomunikasi yang diwakili Johar sedang menyampaikan paparan, sebagian warga yang sudah tidak sabar langsung berteriak sambil menolak pendirian tower itu. “Kami menolak pendirian tower di sekitar rumah kami, apa pun alasannya, kami tetap tidak setuju,” ujar Karsiah, 35, salah seorang warga yang disambut tepuk tangan.

Other Citizens, Suwito, 45, yang mengaku rumahnya berada di utara tower menyampaikan selama proses pelaksanaan pembangunan tower, dianggap tidak sesuai asas kepatutan. Tanpa pamit, pelaksana proyek meletakkan bahan material bangunan se enaknya. Especially, sebelum mendirikan tower itu juga belum pernah memberikan sosialisasi kepada warga.

Penolakan warga ini, light him, bukan tanpa alasan. Jika menara seluler itu berdiri di tengah perkampungan padat penduduk, di khawatirkan kalau roboh dan menimpa rumah warga yang berada di sekitarnya. “Kami ingin hidup tenang, tidur nyenyak, dan nyaman dengan tidak dihantui rasa takut dan was-was,He said.

Mendapat desakan warga itu, Johar yang mewakili PT. Telecommunications Partner Power, menjelaskan rencana tower yang akan dibangun di Dusun Kalimati, RT 1, RW 5, Desa Kedungrejo itu tingginya mencapai 42 meter. Dengan ketinggian itu, sudah cukup untuk diletakkan posisi radio mikro dan antena.

“Menara kami untuk menguatkan signal agar diterima dengan baik, apalagi spek menara kami 4G LTE, sekaligus memperbaiki layanan jaringan internet,” ungkap Johar di hadapan warga. Untuk menjamin keamanan, light him, menara seluler itu dibuat berbahan baja dari PT. Krakatau Steel dengan spesifikasi bahan tidak ada korosi atau berkarat.

Sebelum melakukan pembangunan tower, pihaknya juga sudah melakukan analisa test uji tanah sebagai bahan referensi pendirian tower. Johar menjamin perangkat menara seluler yang akan ditempatkan itu sudah mendapat sertifikat lisensi dari magister rekayasa keselamatan industri Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

“ Kalau roboh, juga kami jamin dapat ganti rugi," he explained. Not only that, Johar menyampaikan jika ada hujan disertai petir, itu akan aman dan tidak berdampak terhadap peralatan elektronik milik warga. Because, ini sudah disertakan alat penangkal petir yang dipasang di ujung tower dan disalurkan dengan diurai dalam tanah.

“Bapak ibu tidak usah khawatir, kami perusahaan menjamin jika terjadi kerusakan yang diakibatkan dari dampak tower,He said. Terkait tuduhan tidak ada sosialisasi kepada warga, Johar menyebut itu tidak benar. Sebelum melakukan penggalian untuk pembangunan tower, pihaknya sudah minta izin dengan mendatangi langsung ke rumah warga yang terkena dampak bangunan tower.

“Hanya ada tiga orang yang tidak bersedia tanda tangan, tapi dua orang akhirnya tanda tangan, hanya satu orang yang tidak mau karena takut usaha ternak burung puyuh di kandangnya tidak bertelur,he explained. Saat berkeliling mendatangi rumah milik warga, dia juga didampingi Kepala Dusun Kalimati, Mohamad Saham.

Usai memberikan penjelasan dan meminta tanda tangan warga, dia juga memberikan tali asih berupa uang sebesar Rp 500 ribu kepada setiap warga yang letak rumahnya di radius 42 meter dari areal lokasi pembangunan tower tersebut.

Mendapat penolakan dari warga itu, Johar menyebut jika puluhan warga yang datang ke kantor desa itu sebagian besar adalah warga di luar radius 42 meter dari lokasi pembangunan tower. “Kami coba akan lakukan mediasi ulang, dan pembangunan tower juga masih kami hentikan sementara," he said.

As previously reported by this daily, diduga karena diprotes oleh warga sekitar, pembangunan tower di Dusun Kalimati, RT 1, RW 5, Kedungrejo village, Keca matan Muncar, untuk sementara pengerjaannya di hentikan. Pemilik lahan yang akan dibuat untuk pembangunan tower, Sunarko, 41, mengaku tidak tahu menahu adanya aksi penolakan warga terhadap pembangunan menara seluler di lahan miliknya.

“Saya dengar-dengar ada demo ke kantor Desa Kedungrejo, waktu itu saya sedang di rumah mertua di Kecamatan Songgon,” ungkap Sunarko, saat di temui di rumahnya, Wednesday (15/2). Menurut Sunarko, penolakan pembangunan tower itu bukan menjadi urusannya. But, itu urusan pengelola proyek pembangunan tower. Dia juga tidak mengetahui akan di bangun atau didirikan tower untuk jaringan apa.

“Saya tidak tahu itu,He said. Tanah yang akan dibuat untuk tower dengan ukuran 10 meters times 10 meter, itu sudah mulai di nego oleh pihak penyewa sejak November 2016 then. Tapi baru realisasi pembangunannya sepekan lalu.

“Kapan hari ada orang kerja menggali untuk fondasi, karena ada aksi protes warga, akhirnya berhenti sementara waktu,He said. (radar)