The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Bangun Kebersamaan Hadapi Tantangan Global

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Anas-berpidato-di-hadapan-ribuan-elemen-masyarakat-kemarin.-Dia-mengajak-untuk-bersama-sama-membangun-agar-cita-cita-dan-mimpi-besar-Banyuwangi-terwujud.

Pidato Anas di Hadapan Lintas Elemen Masyarakat

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi periode 2016-2021, Abdullah Azwar Anas menyampaikan pidato di depan publik kemarin (24/2). Melalui pidato yang disam paikan di pendapa Sabha Swagata Blambangan tersebut, Bupati Anas berusaha membangun kebersamaan untuk memenangkan persaingan global.

Ribuan orang asal seantero Banyuwangi tumplek blek di halaman depan pendapa untuk menghadiri silaturahmi bersama Bupati Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko tersebut. Mereka berasal dari lintas elemen, mulai para anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), leadership of the legislature, satuan kerja perangkat daerah (SKPD), interfaith leaders, pimpinan organisasi masyarakat, organisasi kewanitaan, perbankan, businessman, artist, cultural practitioner, lintas partai politik, kalangan veteran, and others.

Interesting, seluruh pimpinan SKPD, para lurah, dan kepala desa (village head) hadir bersama istri atau suami masing-masing. Kalangan perempuan memang mendapat “porsi” khusus pada pidato perdana Anas kemarin.

Because, kalangan perempuan menjadi salah satu garda depan untuk menyiapkan generasi Banyuwangi Emas pada 30 tahun sampai 40 tahun ke depan. Regent Anas said, pada pidato kemarin pihaknya tidak menyampaikan program secara detail.

Dia mengaku detail program pembangunan akan disampaikan pada forum musyawarah rencana pembangunan kabu paten (musrenbangkab) coming. “Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan mimpi dan cita-cita Banyuwangi ke depan. Mari kita bersama-sama membangun agar cita-cita dan mimpi besar tersebut terwujud,he asked.

Anas said, persaingan yang harus dihadapi Banyuwangi ke depan semakin berat. Bukan hanya persaingan antar kabupaten atau provinsi, tetapi juga harus menghadapi persaingan global. “Kita sudah masuk kompetisi global. Ini peluang sekaligus tantangan. Kalau kita bersamasama bergabung, ini akan menjadi modal yang luar biasa untuk memenangkan persaingan global," he exclaimed.

According to Anas, suatu daerah bisa memenangkan persaingan global bukan semata-mata mengandalkan keunggulan sumber daya alam (SDA) tetapi juga harus disokong dengan sumber daya manusia (HR) yang berdaya saing tinggi. Dia mencontohkan Singapura. Dengan SDA yang sangat terbatas, Singapura mampu berbicara banyak di kancah internasional.

"So, tidak ada pilihan lain. Kita harus melakukan investasi SDM,Said Anas. Sejumlah cara telah ditempuh Pemkab Banyuwangi dalam rangka investasi SDM tersebut. Salah satunya meneruskan program beasiswa Banyuwangi Cerdas untuk membiayai siswa miskin berprestasi menempuh pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Kita juga akan meneruskan program Banyuwangi Mengajar. Saat ini sudah ada 50 pendidik muda yang diterjunkan untuk memberikan pendidikan di sekolah-sekolah terpencil. Forward, jumlahnya akan terus ditingkatkan," he explained.

Not only that, Anas juga mengaku akan menerapkan program Banyuwangi Emas. Lewat program tersebut, akan dilakukan berbagai upaya untuk menyiapkan SDM berkualitas tinggi pada 30 tahun sampai 40 tahun ke depan. Melalui Program Banyuwangi Emas, pemkab akan mengeluarkan sejumlah kebijakan penting.

Beberapa kebijakan dimaksud antara lain, memberikan bimbingan pada pasangan yang akan menikah, pembekalan pada ibu hamil, pembekalan bagi keluarga yang memiliki balita, and others. “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga akan menjadi bagian penting pada Program Banyuwangi Emas,he said.

Meanwhile, selain melakukan berbagai upaya untuk memenangkan persaingan global, Anas juga mengaku sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi tantangan dari dalam. Misalnya dengan mengurai ketimpangan antara kaya dan miskin, ketimpangan sosial, dan infrastruktur di Bumi Blambangan.

Anas added, untuk mengurai berbagai ketimpangan tersebut, pemkab akan menyentuh daerah-daerah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi. “Pembangunan Infrastruktur akan menjadi prioritas. Dengan infrastruktur yang baik, mobilisasi ekonomi di suatu daerah akan meningkat. Kesejahteraan ma sya rakat juga akan meningkat," he said.

Still according to Anas, pembangunan saluran irigasi dan sarana pengairan juga akan terus diting katkan. Dia mengaku selama ini mengoptimalkan pengerjaan jaringan irigasi dengan mekanisme penunjukan langsung (PL) dengan nominal anggaran kurang dari Rp 200 juta per titik kegiatan.

“Dengan demikian, pembangunan saluran irigasi yang mengantarkan air dari dam atau bendungan ke lahan-lahan pertanian warga semakin merata," he concluded. (radar)