The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Cool, Cluring Elephant Ears Exported to Taiwan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Para-mantan-TKI-asal-Taiwan-membuat-kue-kering-Lebaran-di-Dusun-Krajan,-Desa-Benculuk,-District-Cluring,-yesterday

Pembuatnya Mantan TKI

CLURING – Para mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Taiwan yang sudah pulang kampung, kini kebanjiran pesanan kue kering untuk Lebaran. Pesanan jajanan itu, para TKI yang kini masih bekerja di Taiwan.

Salah seorang mantan TKI Taiwan, Siti Umaiyah, 42, yang kini tinggal di Dusun Krajan, Benculuk Village, Cluring District, mengatakan produksi makanan ringan atau jajanan Lebaran yang tidak sengaja dibuat, ternyata membuahkan hasil yang cukup lumayan. Awalnya dia hanya iseng membuat kue tomat, carang, keciput panjang, dan kuping gajah.

”Ternyata banyak yang suka jajan tersebut dan banyak pula yang memesan,He said. Menurut Umaiyah, para pemesan itu sebagian besar para TKI yang saat ini masih bekerja di Taiwan. Transaksi itu dilakukan melalui media sosial dan telepon. Kue kering yang dipesan langsung di kirim ke alamat pemesan di Taiwan.

“Pesannya di facebook (FB), saya kirim ke alamat yang diminta setelah pemesan itu transfer uang sesuai harga kue plus ongkos kirim,he explained. Hal senada juga diungkapkan, Anis Adiarti, 42. Mantan TKI dari Taiwan yang kini tinggal di Desa Wringinagung, Kecamatan Gabiran, itu mengaku usaha yang digeluti sebenarnya masih seumur jagung.

Usaha itu setelah dirinya kesulitan mengatur rencana usaha sepulang dari bekerja di luar negeri. Melihat peluang yang besar dari pasar jajanan, dirinya langsung nekat membuat kue kering. It turns out, prospek dari usahanya itu cukup bagus.

“Awalnya membuat kue hanya lima kilogram, ternyata teman dari luar negeri tertarik dan minta untuk dipaketkan,He said. Alumni TKI dari negeri Formosa tahun 2011–2014 itu justru kewalahan melayani pesanan yang datang. Jika awal bulan hanya mampu memproduksi kue sekitar satu kuintal, kini melonjak hingga tujuh kuintal. strange, para pemesan tetap ingin membeli meski harga barang jauh lebih mahal dengan ongkos kirim.

“Modal awal hanya Rp 200 thousand, kini sudah berkembang hingga Rp 5 million," he said. Originally, light him, pesanan datang dari satu negara, that is Taiwan. Setelah promosi di sosial media, kini produk makanan rakyat itu sudah merambah Hongkong dan Singapore.

“Alhamdulillah, khusus Lebaran ini pesanan dari luar negeri mencapai empat kuintal,” ungkap Anis Ardiati. Meski banyak pesanan dari luar negeri, mereka tidak menampik pesanan dari para tetangga. Hingga kini, produksi jajanan khas Lebaran itu tidak hanya bere dar di tingkat lokal Banyuwangi, tapi sudah membanjiri sejumlah kota besar, seperti Malang, Ngawi, Surabaya, Jakarta, Lampung, dan beberapa kota besar lainnya. Transaksi dilakukan juga melalui media sosial dengan transfer uang ke rekening.

“Jualnya online di medsos, begitu transfer langsung kita kirim,” terang istri Topan Adi Sucipto itu. Produk jajanan Lebaran yang diproduksi itu, it's clear, meliputikue carang emas, keciput panjang, kuping gajah, stik coklat, stik gurih, akar kelapa, pastel abon, dan berbagai macam aneka kue kacang.

“Harganya paling murah Rp 40 per kilogram sampai Rp 75 thousand, tergantung jenis barang yang dipesan,He said. Meski saat ini produksi makanan sempat tergoyah lantaran harga bahan baku yang mahal, namun jumlah peminat dan nilai harga jual yang masih tinggi mampu menutupi biaya produksi. Even, usaha kecil yang mereka geluti omzet sudah mencapai t Rp 10 million per month.

Anis mengajak para mantan TKI asal Banyuwangi untuk bangkit. Karena problem terbesar bagi para TKI, khususnya yang sudah tidak berangkat lagi itu tidak mampu mengembangkan sayap usahanya. Certain, peran dari pemerintah dalam memberikan pendampingan dan pelatihan sangat penting.

“Teman-teman TKI dan mantan TKI jangan takut melakukan usaha, gunakan peluang sebaik mungkin agar tidak selamanya menjadi buruh di luar negeri, tapi menjadi bos di negeri sendiri,” katanya.(radar)