The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Sacrificial Cattle Sales Decline

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Ilustrasi sapi

KALIPURO – Permintaan sapi kurban Banyuwangi tahun ini menurun drastis dibanding tahun lalu. Penyebab utamanya karena sejumlah pasar sapi kurban dibanjiri sapi asal Bali yang hargannya lebih murah ketimbang sapi Banyuwangi.

On the eve of Eid al-Adha, pengusaha asal Bali gencar mengirim sapinya untuk mengisi beberapa pasar ternak di Bali. Akibatnya konsumen banyak memilih sapi asal Bali ketimbang membeli sapi lokal Banyuwangi.

Di pasaran saat ini harga sapi dari Bali begitu murah sehingga sapi Banyuwangi sepi permintaan,” ujar Yono, salah seorang pengusaha sapi asal Tanjung. Padahal sejauh ini sapi kiriman dari Bali banyak yang kurang memenuhi standar. Sapi yang dikirim dari Bali memiliki bobot kurang dari 375 kilogram (Kg).

Di pasaran saat ini harga sapi dari Bali begitu murah sehingga membuat sapi dari Banyuwangi menjadi sepi,” ujar Yono, 55, Pengusaha sapi asal Tanjung. Beberapa sapi yang ada di kandang milik pengusaha masih banyak yang belum terjual. Setiap hari mereka hanya bisa mengirim sapi tidak lebih dari lima ekor saja.

Tahun kemarin mendekati Lebaran seperti ini yang terjual mencapai 20 ekor per hari,” ucap Yono. Pengiriman sapi dari pulau Dewata yang semakin meningkat membuat pengusaha ternak sapi di Banyuwangi terpaksa gigit jari lantaran harganya yang kalah bersaing.

Untuk sapi Bali biasanya dikirim ke Surabaya dan Jakarta. Sedangkan target pemasaran kami juga sama di kota itu,” he said. Sementara itu pengiriman sapi dari Bali kini semakin diperketat karena petugas menemukan dokumen yang dibawa sopir truk sudah kadaluarsa. Tika ditemukan truk muatan sapi dengan dokumen izin yang sudah kadaluarsa, maka sapi tersebut akan dikembalikan ke wilayah asal. (radar)