Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ketapang, Mau Menyeberang, Truk Antre Satu Jam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ketapangKALIPURO – Kepadatan kendaraan terjadi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, kemarin (18/4). Selain diakibatkan peningkatan pengguna jasa penyeberangan Selat Bali pada long weekend kali ini, penumpukan kendaraan di kawasan pelabuhan kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu diindikasi merupakan dampak beruntun pembangunan dermaga landing craft machine (LCM) di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, kepadatan penumpang di pelabuhan penyeberangan yang berlokasi di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, itu berlangsung sejak dini hari kemarin. Beruntung antrean kendaraan yang sebelumnya menumpuk di halaman parkir pelabuhan PT. ASDP Indonesia Ferry (IF) Cabang Ketapang itu berhasil diurai sekitar pukul  7.00 kemarin.
 

Sayang, saat kepadatan kendaraan menuju pelabuhan movable bridge (MB) dan ponton mulai terurai, antrean kendaraan berukuran jumbo menuju pelabuhan LCM justru kian menumpuk. Bahkan, sekitar pukul 09.00 kemarin, antrean kendaraan besar menuju pelabuhan LCM itu sudah meluber ke jalan raya jurusan Banyuwangi-Situbondo. Tidak tanggung-tanggung, panjang antrean kendaraan yang menuju pelabuhan LCM Ketapang mencapai kurang-lebih 500 meter ke arah utara.

Manager Operasional PT. ASDP IF Cabang Ketapang, Saharuddin Koto mengatakan, meski sempat mengalami kepadatan, peningkatan jumlah penumpang kapal feri di Pelabuhan Ketapang di prediksi hanya sekitar lima persen dibanding hari normal. “Memang pelabuhan cukup padat sejak dini hari tadi (kemarin). Kepadatan itu disebabkan peningkatan kendaraan jenis bus dan kendaraan keluarga (KK). Tetapi, dibandingkan jumlah pe numpang pada hari-hari normal, peningkatan pada long weekend kali ini hanya sekitar lima persen,” ujarnya.
 

Dikatakan, lantaran Pelabuhan Ketapang sempat mengalami kepadatan, skema operasi sistem padat pun diberlakukan. Waktu bongkar-muat kapal dipercepat dari masing-masing 15 menit menjadi sepuluh menit. Sementara itu, saat kepadatan kendaraan di kawasan pelabuhan MB dan ponton berhasil diurai, giliran kendaraan menuju pelabuhan LCM mengalami antrean panjang sekitar pukul 09.00 kemarin.

“Saya sudah antre sekitar satu jam, tapi hingga saat ini (kemarin) belum berhasil masuk ke area pelabuhan,” ujar Sumarjo, sopir truk asal Surabaya. Menurut Sumarjo, kepadatan kendaraan menuju pelabuhan LCM Ketapang itu diakibatkan antrean kapal yang hendak san dar di dermaga Pelabuhan Gi limanuk. Pasalnya, saat ini tengah dilakukan perbaikan satu dermaga di pelabuhan LCM Gilimanuk tersebut.
 

“Jadi kapal yang hendak sandar harus antre. Mungkin itu yang menyebabkan penumpukan kendaraan  di Pelabuhan Ketapang ini,” duganya. Dikonfirmasi terpisah, General Manager (GM) PT. ASDP IF Ketapang, Waspada Heruwanto menjelaskan, yang terjadi di pelabuhan LCM Gilimanuk bukanlah perbaikan dermaga melainkan pembangunan satu dermaga baru. “Selama ini dermaga di pelabuhan LCM Gilimanuk memang dua unit. Saat ini dibangun satu dermaga baru,” jelasnya. (radar)