PESANGGARAN – Pembangunan infrastruktur di lokasi wisata Pantai Mustika, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kini tengah dikerjakan. Salah satu fasilitas yang dibangun adalah los untuk para pedagang kaki lima (PKL).
Hanya saja, pembangunan los untuk PKL itu disoal para pedagang. Sebab, 10 unit yang ada di bangunan los itu, dianggap tidak cukup untuk menampung para PKL yang selama ini jualan di Pantai Mustika. “Jelas tidak bisa menampung,” cetus ketua Pokmas Pantai Mustika, Mohammad Sundi, 40.
Menurut Sundi, jumlah masyarakat wisata yang berprofesi sebagai pedagang mencapai 32 orang. Sementara, jumlah lapak yang sedang dibangun hanya 10 unit. “Lapaknya hanya 10 unit, pedagangnya ada 32 orang,” jelasnya. Untuk menyiasati keterbatasan itu, selain menunggu musyawarah, lapak baru itu hanya akan digunakan untuk masyarakat wisata Pantai Mustika.
“Yang menempati pedagang di pelabuhan dan khusus wisata,” cetusnya. Untuk 22 pedagang yang dipastikan tidak akan punya tempat, Sundi mengaku telah mengupayakan hak itu dengan cara musyawarah. “Bangunan itu belum diserahkan, ini akan kita musyawarahkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda, mengatakan jumlah pedagang saat pendataan awal tidak sebanyak itu. Selain itu, lapak itu nanti dikhususkan untuk jualan kuliner, bukan sekadar jualan makanan atau minuman.
“Itu nanti untuk jualan kuliner khas laut,” katanya. Untuk pedagang yang belum terwadahi, jelas dia, nantinya akan menjadi kajiannya. Tata cara pengelolaan, juga akan dibahas dengan melibatkan masyarakat wisata. “Nanti ada mekanisme, entah koperasi atau yang lain,” jelasnya.
Mengenai rencana pembangunan tambahan untuk sisa pedagang, Bram menyampaikan kalau rencana itu merupakan wewenang Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi. “Kalau penambahan itu wewenang dinas pekerjaan umum,” ujarnya.(radar)