The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

5.141 Anak Putus Sekolah di Banyuwangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Bupati-Anas-didampingi-Kadis-Pendidikan,-Sulihtiyono,-mengunjungi-rumah-Nur-Natasya,-salah-satu-siswa-yang-terjaring-program-Garda-Ampuh.

BANYUWANGI – Jumlah anak putus sekolah di Banyuwangi mencapai 5.141 person. Dari jumlah 5.141 that person, hingga Juli sudah berhasil di sekolahkan kembali melalui Program Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh) as much 2.668 child, dan yang sudah lulus SMA sebanyak 1.435 person.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik), Sulihtiyono, saat mendampingi Bupati Abdullah Azwar Anas mengunjungi kediaman salah satu siswa yang terjaring Garda Ampuh, Nur Natasya, di Desa Temurejo, Bangorejo District, yesterday (22/8).

Siswa yang masih dalam proses sekolah sebanyak 2.668 anak yang disekolahkan kembali di berbagai jenjang pendidikan, and 1.041 orang lainnya masuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang merupakan pendidikan nonformal bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Pendekatan program ini bisa mengajak anak kembali ke sekolah, bisa ikut pendidikan kesetaraan dan pendidikan kecakapan seperti diberi keterampilan yang bisa menjadi bekal hidupnya,” ujar Sulihtiyono. Meanwhile, ekspresi gembira terpancar dari wajah Nur Natasya saat dikunjungi Bupati Anas kemarin.

Previously, setelah lulus dari SDN 4 Temurejo, Nur sempat tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Karena tidak sekolah, dia sempat bekerja di salah satu warung di Bali. However, setelah terdeteksi tim Garda Ampuh, Nur langsung dijemput di Pulau Dewata.

Sampai di Banyuwangi, dia disekolahkan di SMPN 3 Bangorejo dengan dibiayai Pemkab Banyuwangi. Since 8 Agustus lalu, Nur sudah mulai mengikuti proses pembelajaran di Kelas 7 A SMPN 3 Bangorejo tersebut.

“Adik Nur ini sempat pergi ke Bali. Lalu oleh tim dijemput dan disekolahkan. Biaya dasar sekolah sebenarnya sudah gratis, tapi memang butuh dana seperti uang saku, beli sepatu, beli tas, atau mungkin biaya transportasi ke sekolah. Ini yang harus diselesaikan bersama,Said Anas.

Anas mengunjungi Nur setelah membaca laporan Dinas Pendidikan terkait program Garda Ampuh. ”Saya sengaja cek di daerah sini. Karena desa ini sudah paling ujung, sebelahnya sudah langsung kawasan hutan. Saya cek apa betul dinas terkait bersama tim telah bergerak dengan baik,Said Anas. (radar)