The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Bangun Monumen Operasi Laut Jawa-Bali

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Indonesian national army (TNI) Angkatan Laut (AL) bersama PT. Pelindo Properti Indonesia (PPI) membangun monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali tahun 1946 di kawasan pantai wisata Boom.

Peletakan batu pertama monumen itu dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi dan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Marine Lieutenant Colonel (P) Revelation Endriawan, yesterday (15/1). Danlanal Wahyu mengatakan, monumen tersebut bertujuan mengenang Operasi Lintas Laut Jawa-Bali pada 5 April 1946 ago.

Kala itu Pasukan M yang dipimpin Kapten Markadi berhasil mengalahkan pasukan Belanda yang mencoba kembali menancapkan kekuasaan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 August 2945. According to Revelation, dengan keberadaan monumen tersebut, diharapkan masyarakat Banyuwangi tahu sejarah dan mampu mengambil nilai positif dari peristiwa sejarah tersebut.

“Sehingga nilai-nilai positif tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," he said. It says, monumen tersebut akan dibangun dengan dana corporate social responsibility (SCR) PT. PPI yang merupakan anak perusahaan PT. Indonesian harbour (Pelindo) III. PT. Pelindo III akan membangun pelabuhan marina di Pantai Boom.

Wahyu tidak menyebutkan nominal anggaran yang akan digunakan membangun Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali tersebut. It is just, dia memberi bocoran bahwa bangunan monumen itu akan dibuat mirip kapal yang digunakan pasukan M saat melancarkan Operasi Lintas Laut Jawa-Bali.

“Pasukan M yang dipimpin Kapten Markadi berhasil mendekat ke kapal Belanda dan berhasil membakar kapal Belanda tersebut," he said. Agar bangunan monumen sesuai sejarah yang ada, pihak-pihak terkait meminta masukan keluarga Markadi.

“Kami ingin monumen ini dibangun yang benar-benar mirip kapal Kapten Makardi. Kalau untuk pembangunan seperti ini yang pas bisa dikerjakan Pak Gunadi. Seorang perupa profesional dari Yogyakarta. Because, beberapa kali perupa itu sudah mengerjakan proyek yang sama di Bali,” kata Dewangkara, salah seorang perwakilan keluarga Markadi, yang kemarin hadir pada acara peletakan batu pertama pembangunan monumen tersebut.

Selain akan dibangun di Banyuwangi, Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali sudah berdiri di Bali. However, said Wahyu, monumen yang berada di Pulau Dewata itu menonjolkan kekhasan TNI AL. monumen di Banyuwangi akan dibuat seperti kapal kapten Markadi atau mirip kapal nelayan Banyuwangi.

“Sehingga saat monumen itu jadi bisa merefl eksikan sejarah tanpa mengurangi nilai ba ngunan yang masih mempertahankan kearifan lokal, bukan menonjolkan TNI-AL,he said. Meanwhile, sebelum peletakan batu pertama Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali dilakukan, rangkaian acara diawali upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera 2016.

Acara untuk mengenang pertempuran Komodor Yos Sudarso di Laut Aru itu diikuti Pj. Banyuwangi Regent, Zarkasi; regional leadership forum (forpimda); TNI Angkatan Laut; TNI AD/Polri; dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). (radar)