The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Promotion of BWI Coffee to Sweden

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Banyuwangi had a special guest yesterday (27/1). Ambassador (Ambassador) RI for Sweden and the Republic of Latvia, Raden Bagas Hapsoro, berkunjung ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java untuk menjajaki potensi wisata dan ekspor produk Banyuwangi.

Bagas diterima Penjabat (Pj) Regent, Zarkasi, di lounge pelayanan publik kantor Pemkab Banyuwangi. On that occasion, Bagas mengakui Banyuwangi memiliki sejumlah objek wisata yang menarik dan bisa dipasarkan ke Swedia dan negara-negara di kawasan Skandinavia lain.

It says, sejumlah objek wisata Banyuwangi yang dinilai layak dijual, antara lain Gunung Ijen, Alas Purwo . National Park, dan Pantai Sukamade. “Banyuwangi juga telah memenangi UNWTO Award di Madrid, Spanish, berkat inovasi-inovasi di bidang wisata," he said.

Menurut Bagas, selama ini jumlah kunjungan wisatawan asal Swedia ke Indonesia masih sedikit. For example, during the year 2013 just about 27.600 person. “Wisatawan asal Swedia senang eco tourism. Negara-negara di kawasan Skandinavia berpeluang dibidik agar mengunjungi Indonesia.

Selain karena penghasilan mereka yang relatif tinggi, yakni sekitar 47 ribu Euro per tahun, musim dingin di negara-negara tersebut relatif panjang, sekitar enam bulan dalam setahun," he explained. Besides that, Bagas mengaku akan menjajaki produk ekspor asal Banyuwangi dan wilayah-wilayah lain di tanah air.

Because, since 2011 Indonesia dengan Swedia telah memiliki hubungan erat di bidang ekspor-impor. Sejumlah produk asal Indonesia yang telah diekspor ke Swedia, antara lain kopi, teh, minyak kelapa, CPO (minyak kelapa sawit), rubber, alas kaki, pakaian, electronic, dan alat permainan.

Nilai ekspor Indonesia ke Swedia tercatat mencapai sekitar USD 177 Million. “Dari keseluruhan produk ekspor Indonesia ini, kayu lapis Banyuwangi menjadi salah satu penyumbang ekspor. On 2015 lalu Banyuwangi telah melakukan ekspor kayu lapis ke Swedia dengan volume 78.833 meter kubik atau senilai USD 129.329 thousand,” ujar bebernya.

Import RI dari Swedia berupa teknologi canggih yang berwawasan lingkungan. For example, teknologi panas bumi dan hydro power. Selain kayu lapis, Dubes Bagas juga melihat kopi Banyuwangi memiliki pangsa pasar yang bagus untuk dikembangkan di Swedia.

“Ini sangat potensial. Tentu kopi ini harus dikemas menarik dan bagus supaya bisa menembus pasar internasional," he said. Berdasar penilaian Asosiasi Eksporter dan Industri Kopi Indonesia, kopi Banyuwangi bermutu tinggi.

Produksi kopi Banyuwangi mencapai 7,8 ribu ton per tahun dengan luas panen 8,19 thousand hectares. Meanwhile, dalam lawatan ke Bumi Blambangan kali ini, Bagas juga mengunjungi produsen kapal modern di Banyuwangi, yakni PT Lundin Industry Invest. Owner perusahaan tersebut, John Lundin, berasal dari Swedia. (radar)