The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Bawang Merah Lokal Lebih Mahal

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

bawangBANYUWANGI – Fenomena menarik terungkap di Pasar Banyuwangi kemarin (9/5). Sejumlah pedagang memasarkan dua jenis bawang
merah dengan harga berbeda. Interesting, bawang merah yang berukuran lebih kecil ternyata dijual dengan harga yang lebih mahal dibanding bawang merah yang berukuran lebih besar. Pantauan koran ini menyebutkan, bawang merah yang rata-rata berukuran lebih besar dijual seharga Rp 24 thousand per kilogram (kg).

Sedangkan bawang merah yang ukurannya ratarata lebih kecil, harganya justru lebih mahal, i.e. Rp 28 thousand per kg. It was later discovered, selain ukuran, ada beberapa hal lain yang membedakan kedua jenis bawang merah tersebut. Bawang merah berukuran lebih besar itu ternyata komoditas impor yang mayoritas didatangkan dari Vietnam. Meanwhile, bawang merah yang berukuran lebih kecil merupakan bawang merah lokal hasil produksi para petani Probolinggo.

Asmuni, 43, seorang pedagang mengatakan, bawang merah impor memiliki beberapa kelemahan dibanding bawang merah lokal. It says, bawang merah impor tersebut cenderung lebih mudah busuk dan aromanya kurang kuat. “Meski ukurannya lebih kecil, bawang merah lokal lebih tahan lama dan aromanya lebih sedap. Hal itu yang menyebabkan harga bawang merah lokal lebih mahal dibandingkan harga bawang merah impor," he said.

On the other hand, harga bawang merah, baik lokal maupun impor, mengalami penurunan signifi kan dibandingkan sepekan lalu. Previously, harga bawang merah berkisar Rp 50 thousand to Rp 60 thousand per kg. “Harga bawang merah turun karena stok melimpah,” imbuh Asmuni. Dear, penurunan harga bawang merah itu tidak diikuti beberapa jenis bumbu masakan lain.

Sejak dua pekan terakhir, harga cabai rawit, cabai merah, dan bawang putih, stabil. Cabai rawit dipasarkan seharga Rp 14 thousand per kg, cabai merah sebesar 18 thousand per kg, dan bawang putih stabil di kisaran Rp 15 thousand per kg. Even, sejak kemarin harga ranti naik dari Rp 6 ribu per kg menjadi Rp 9 thousand per kg. “Harga ranti naik karena tok minim,” pungkas Asmuni. (radar)