BANYUWANGI – Civil Service Police Unit Officer (PP Satpol) Banyuwangi menjaring tiga pasang remaja kemarin (7/4). Enam orang berlatar belakang pelajar dan mahasiswa itu diciduk saat petugas penegak peraturan daerah (loss) tersebut menggelar razia tempat kos di wilayah kecamatan Banyuwangi, Turns, and Kalipuro.
To provide a deterrent effect, tiga pasang pemuda bukan muhrim tersebut digiring ke kantor Satpol PP. Di kantor yang berlokasi di Jalan jaksa Agung Suprapto, Banyuwangi, itu mereka diberi pembinaan dan diwajibkan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.
Jika di kemudian hari kedapatan melakukan pelanggaran serupa, mereka akan digiring ke Pengadilan Negeri (PN) untuk menjalani sidang tindak pidana ringan (thin) ujar Kepala Seksi (kasi) Banyuwangi Satpol PP Investigators and Enforcement, Ripai.
Tidak hanya menjaring tiga pasang remaja lawan jenis tersebut, petugas juga mengamankan dua perempuan penghuni kos yang tidak bisa menunjukkan kartu identitas (KTP). Perlakuan atas mereka sama, kedua perempuan itu digelandang ke kantor Satpol PP untuk diberi pembinaan dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.
Ripai said, razia tersebut digelar untuk menindak lanjuti pengaduan masyarakat yang mengaku jera dengan adanya tempat kos yang digunakan remaja lawan jenis berduaan di dalam kamar. Besides that, razia juga digelar dalam rangka menegakkan Perda Nomor 9 Year 2007 regarding KTP registration and civil registration, serta Perda Nomor 11 Year 2014 about public order.
Ripai menambahkan, tiga pasang remaja plus dua perempuan yang tidak mengantongi KTP itu tergolong “pelaku baru”. Because, sebelumnya mereka belum pernah terjaring razia ketertiban umum yang digelar Satpol PP. “Kami tegaskan, jika di lain waktu kedapatan melakukan pelanggaran serupa, mereka akan kami giring ke sidang tipiring," he concluded. (radar)
