The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

The Characteristics of the Corpse in Tebing Candrian: Crooked Teeth and Wearing a Black Scarf

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

PESANGGARAN, Jawa Pos Radar Tile – Identitas mayat yang ditemukan di sebuah tebing sekitar Perairan Candrian daerah Pantai Pancer, Sumberagung Village, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, on Tuesday (28/3) night, masih misterius. Polisi masih terus berupaya mengungkap mayat berkelamin laki-laki yang bernasib malang itu.

Berdasarkan hasil visum yang dilakukan tim medis RSUD Genteng, mayat sebut saja Mrs X itu ciri-cirinya berumur sekitar 55 tahun dengan gigi tonggos. “Hasil visum ini bisa jadi kunci untuk menemukan identitas mayat tersebut,” said the Pesanggaran Police Chief, Iptu Lita Kurniawan,

Dari pemeriksaan luar, lanjut Lita, korban mengenakan pakaian, bukan telanjang seperti yang dinyatakan sebelumnya. Korban mengenakan kaus warna hijau dan menggunakan syal hitam. “Korban ini diperkirakan berumur paro baya," he explained.

Keluarga Cahyo Murdoko, 23, pemuda asal Trenggalek yang melompat dari kapal saat menyeberang dari Gilimanuk, Bali, ke Ketapang, Banyuwangi, dua pekan lalu datang untuk melihat mayat Mr X. Mereka mencocokkan identitas mayat dan ciri-cirinya dengan anggota keluarganya. “Setelah dicek, ternyata tidak sesuai," he said.

Kapolsek mengaku akan terus melakukan pencarian identitas mayat tersebut. Ia meminta warga yang kehilangan keluarganya dengan ciri-ciri seperti yang ada di mayat Mr X ini, untuk datang ke Polsek Pesanggaran. “Silakan lapor, agar segera terungkap identitasnya," he concluded.

As previously reported in this daily, Mayat yang sudah membusuk ditemukan nelayan di sebuah tebing sekitar Perairan Candrian, daerah Pantai Pancer, Sumberagung Village, Kecamatan Pesanggaran, on Tuesday (28/3) night. Mayat yang sudah tidak bisa dikenali karena nyaris tinggal tulang belulang itu, diduga berkelamin laki-laki.

Mayat tanpa identitas atau sebut saja Mr X itu, kali pertama ditemukan oleh dua nelayan pancing Andri, 25, dan Diki Dewangga, 22, keduanya warga Desa Kradenan, Purwoharjo District. “Keduanya sedang menuju lokasi memancing, tiba-tiba melihat mayat tersebut,” kata Kanit Sat Pol Airud Unit Pancer, Sumberagung Village, Kecamatan Bripka I Wayan Wedhana. (sas/abi)

source