The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Banyuwangi Agriculture Office Ready to Succeed the Archipelago Rice Harvest

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

TIMES BANYUANGI, BANYUWANGI – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, East Java, terus berinovasi untuk menggenjot produktivitas panen padi. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk peran serta dukungan terhadap program Panen Raya Padi Nusantara 1 Juta Hektar, yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Ministry of Agriculture).

Pernyataan tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Kadispertan) Banyuwangi, Inspiration Juanda, SP, usai memimpin kegiatan Panen Raya Padi di Desa Kedungasri, Tegaldlimo . District. Panen raya ini dilakukan di atas lahan Kelompok Tani (Poktan) Muji Rahayu.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bulog Subdivre Banyuwangi, Harisun, perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS), Department of Public Works for Irrigation, Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi serta Camat dan Forpimka Tegaldlimo. Termasuk perwakilan anggota Poktan.

“Alhamdulillah, produktivitas hasil panen padi di Banyuwangi, terus mengalami peningkatan,He said, Thursday (9/3/2023).

Mentioned, Panen Raya Padi bersama Poktan Muji Rahayu, ini dilakukan di lahan seluas 52 hectares. Dengan varietas padi Hibrida Mapan-05, panen yang dihasilkan mencapai 10,2 tonnes per hectare.

Sementara untuk luas dan produktivitas panen di kabupaten paling ujung timur pulau Jawa, ditahun 2023, dipastikan akan mengalami peningkatan. Year 2022, tercatat luasan panen padi di Banyuwangi, 118.428 hectares, dengan jumlah produksi diangka 785.935 ton.

being yearned 2023, ditargetkan luasan panen bertambah menjadi 119.595 hectares. Untuk hasil panen padi pun otomatis ikut naik diangka 787.234 ton.

Produktivitas panen ini semakin mengokohkan Banyuwangi, sebagai lumbung padi 5 besar di Jawa Timur. Terlebih sesuai data BPS tahun 2021, East Java, merupakan penghasil gabah paling luas di Indonesia. Dengan luasan panen mencapai 1.747 juta hektar.

Meski hasil panen padi di Bumi Blambangan terbilang tinggi, berbagai inovasi terus dilakukan oleh Dispertan Banyuwangi. Diantaranya dengan melakukan peningkatan indeks pertanaman seluas 2.500 hectares. Mengembangkan teknologi budidaya padi IP 400, yang merupakan varietas dengan masa panen singkat diatas lahan seluas 1.025 hectares.

“Kami juga terus menggelorakan gerakan Spot Stop pengendalian hama penyakit. Juga pengawasan pupuk subsidi agar tepat sasaran. Kita mempunyai inovasi sistem Cek Pubertas agar petani dapat mengecek secara tepat alokasi pupuk subsidinya. Cek Pubertas terintegrasi dalam platform digital Smart Kampung,” beber Ilham.

Inovasi sekaligus gerakan prioritas lainnya adalah penggunaan dan pengembangan pupuk alternatif. Seperti pupuk organik, pupuk hayati dan pengembangan nutrisi tanaman. Dengan begitu para petani tidak akan lagi bergantung pada pupuk subsidi.

“Inovasi ini kita lakukan untuk meningkatkan produktivitas panen padi dan menjaga predikat Banyuwangi, sebagai lumbung padi nasional,” cetus Plt Kadispertan Banyuwangi, Inspiration Juanda.

“Sekaligus wujud dukungan terhadap program Panen Raya Padi Nusatara yang digelar Kementerian Pertanian,” he added.

As known, at the date of 9 and 11 March 2023, Kementerian Pertanian menggelar Panen Raya Padi Nusantara, wide 1 juta hektar. Kegiatan tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi), dipusatkan di Kebumen, Jawa Tengah dan Ngawi, East Java.

Di tanggal yang sama turut dilaksanakan Panen Raya Padi Nusantara secara serentak di 10 Provinsi atau 66 kabupaten sentra padi. Mulai dari Aceh hingga Papua. Termasuk di Kabupaten Banyuwangi, East Java. (*)

herald : Syamsul Arifin
Editor : Wahyu Nurdiyanto

source