The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Mount Raung goes through a cycle 60 Annual

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SONGGON – Letusan Gunung Raung yang terjadi sejak tahun 2012 hingga sekarang disebut sebagai siklus 60 yearly. Pernyataan itu disampaikan tim sosialisasi Pusat Vulkanologi Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Isya Nurrahmat Dana, yang datang langsung ke lereng gunung berapi terluas di Pulau Jawa itu kemarin (5/8).

Kepada Jawa Pos Radar Genteng di Pos Pengamatan Gunung Api (GAPP) Raung di Dusun Mangaran, Sumberarum Village, Songgon District, Isya Nurrahmat Dana, mengatakan siklus 60 tahun Gunung Raung itu sudah terekam dan tercatat dalam sejarah letusan Raung sebelumnya.

“Semua letusan Raung tercatat dengan baik,He said. Isya menyebut, Gunung Raung meletus kali pertama pada tahun 1586. Saat itu letusan gunung dengan tinggi 3.332 meter dari permukaan air laut itu sangat dahsyat hingga menelan ribuan korban jiwa.

“Warga yang tinggal di lereng gunung meninggal semua saat itu," he said. Dalam sejarah, it's clear, Gunung Raung tercatat lima kali mengalami letusan besar, yakni pada tahun 1586,1597, dan tahun 1638. Tiga kali letusan besar itu menimbulkan ribuan korban jiwa.

Letusan besar lagi kembali terjadi ada tahun 1953 yang menimbulkan lontaran abu mencapai radius 200 kilometer (Km). Besides that, juga awan panas yang mengalir hingga menyelimuti sebagian Raung. “Letusan besar ke lima pada tahun 1956.

Letusan keempat dan kelima tidak ada korban jiwa," he said. Menurut Isya, letusan besar tahun 1638 itu juga disertai banjir besar dan aliran lahar yang melanda beberapa daerah, antara lain Kali Setail dan Kali Klatak. Meanwhile, letusan selanjutnya, seperti yang terjadi pada tahun 1973 and 1989, berupa letusan kecil dengan hanya mengeluarkan abu dan aliran lava.

“Itu letusan strombolian dan tidak menelan korban jiwa,” katanya dengan nada serius. Tinggi abu pada letusan tahun 1953 pernah mencapai lk. 6 Km di atas puncak, dan penyeba rannya mencapai jarak lk. 200 Km dari pusat erupsi. Tinggi tiang asap letusan pada tahun 1956 mencapai lk.12 Km.

Suara dentuman terdengar hingga Surabaya dan Malang selama lk. 4 jam. Abu yang tertiup angin menyebar hingga Surabaya dan Bali. Jika dicermati dan dianalisis berdasar sejarah letusan tersebut, interval waktu dua letusan Gunung Raung, it's clear, yang tercatat dalam sejarah sejak tahun 1586 until 1989 is 1 years to 9 year (interval waktu terpendek), 12 years to 26 year (interval waktu menengah), 41 years to 92 year (interval terpanjang).

“Kalau boleh disimpulkan, dari sejarah letusan itu saat ini Raung sedang mengalami siklus letusan 60 yearly,he explained. Meanwhile, semburan abu vulkanik Gunung Raung juga terus diantisipasi Karang Taruna Kecamatan Songgon.

Dengan suka rela mereka membagikan ribuan masker kepada sejumlah warga yang tinggal di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Songgon District. Kawasan dusun itu cukup terpencil dengan radius 14 kilometer dari puncak. “Warga masih ada yang belum mendapat masker,” ujar Narji, 28, salah satu anggota karang taruna. (radar)