BANYUWANGI – Head of Agriculture Service, Forestry, and Plantation (Dispertahutbun) Banyuwangi, Ikrori Hudanto, merasa optimistis target produksi gabah sebesar 800 ribu ton pada 2012 ini terpenuhi. Meski dalam hitungannya, produksi gabah hingga kini baru mencapai 360 thousand tons.
Kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Ikrori menyebut bahwa produksi gabah para petani selama 2012 cukup baik. Meski ada serangan hama, tapi serangan hama itu tidak sampai merugikan para petani dalam jumlah yang besar. “Cuaca kurang baik, produksi gabah tetap baik,He said. Pada tahun anggaran 2012 this, it's clear, target produksi gabah yang telah ditetapkan Dispertahutbun Banyuwangi sebesar 800 thousand tons.
Produksi gabah sampai April 2012 lalu sudah mencapai 360 thousand tons. “Laporan produksi gabah paling akhir April 2012, lalu September 2012 this, cuma laporannya belum masuk," he said. According to Ikrori, dengan pencapaian produksi gabah sebanyak 360 ribu ton itu sebenarnya sudah hampir memenuhi kebutuhan masyarakat Banyuwangi.
Because, kebutuhan pangan warga Bumi Blambangan hanya 400 ribu ton per tahun. “Kebutuhan warga rata-rata tiga ons per hari," he said. Bila target gabah 800 ribu ton itu terpenuhi, it's clear, maka Kabupaten Banyuwangi akan mampu mempertahankan eksistensi sebagai daerah lumbung pangan. Besides that, Ba- nyuwangi juga masih mampu menjadi daerah penyangga pangan tingkat Provinsi Jawa Timur dan nasional.
“Gabah hasil produksi petani Banyuwangi juga akan kita distribusikan ke daerah lain," he said. Untuk mempertahankan Banyuwangi sebagai daerah lumbung pangan, Ikrori akan berupaya menolak pengalihan fungsi lahan pertanian menjadi perumahan atau proyek apa pun. Kecuali alih fungsi lahan pertanian itu sudah ditetapkan dalam tata ruang wilayah. "Because, luas lahan pertanian terus menyusut,He said. Selain memperketat pengalihan fungsi lahan pertanian, he still said, Dispertahutbun juga akan membantu para petani meningkatkan hasil pertanian. (radar)
