ROGOJAMPI – Kematian Endang Sulistiowati, 43, tenaga kerja wanita (TKW) from the village of Krajan, Kaligung Village, Rogojampi Kecamatan District, akibat dibunuh ternyata sudah beredar luas di Arab Saudi. The proof, tragedi memilukan tersebut diterbitkan di media cetak ternama di negara tersebut. Insiden berdarah yang dimuat di koran itu diterima keluarga melalui BlackBerry Messenger (BBM).
Di halaman koran itu tampak jasad tubuh almarhum Endang Sulistiowati tertutup kain. Besides that, tim medis dan pelaku pembunuhan juga dimunculkan. It is just, wajah pelaku tidak ditampilkan. Risk Nervous, 19, putri almarhum mengatakan, surat kabar tersebut menjadi bukti bahwa ibunya benar-benar dibunuh. Even, dia meyakini bahwa pelaku berhasil ditangkap petugas.
‘’Yang membunuh ibu saya katanya orang Turki,’’ kata Riska. Originally, dia tidak percaya saat mendengar kabar kematian sang ibu dengan cara dibunuh. However, fi le gambar yang diterimanya menguatkan bahwa kabar tersebut benar dan bukan omong kosong. ''But, kenapa jasadnya tidak dikirim ke sini,"sorry". On the other hand, instansi pemerintahan Banyuwangi sama sekali tidak tahu tentang kematian janda tersebut.
Because, dinas terkait belum menerima laporan tentang petaka yang menimpa TKW yang bekerja di Arab Saudi sejak tahun 2007 that. ‘’Kita kok belum tahu informasi itu ya,’’ ungkap pengawas tenaga kerja Dinas Sosial, Labor, and Transmigration, Banyuwangi, Dodi Widodo, yesterday. Pihaknya biasanya menerima surat tembusan jika ada TKI asal Banyuwangi yang meninggal dunia di luar negeri. ‘’Sampai sekarang, nggak ada tembusan sama sekali,'' he explained.
even so, dia menyarankan koran ini menghubungi jajarannya untuk informasi lebih detail. ‘’Silakan hubungi Pak Panca atau Pak Eka,’’ saran Dodi saat dihubungi melalui sambungan telepon. Kabid Penempatan, Training, Pembinaan, dan Produktivitas Dinsosnakertrans Banyuwangi, Eka Muharam, menduga bahwa TKW tersebut berangkat dengan cara ilegal.
Because, penyalur TKI yang beralamat di Kecamatan Giri tidak terdata di Dinsosnakertrans. ‘’PJKTI yang membawa itu mungkin ilegal,’’ ujar Eka memprediksi. even so, dia akan mengecek ke lapangan untuk memastikan keberadaan PJTKI tersebut. However, seingat dia, nama yang dimaksud tidak masuk catatan Dinsosnakertrans. ‘’Seingat saya, nama itu tidak ada di data kami,’’ pungkas Eka.
Previously reported, kabar duka kembali menghampiri warga Banyuwangi yang bekerja di luar negeri. This time, experienced by Endang Sulistiowati, residents of Dusun Krajan, Kaligung Village, Rogojampi Kecamatan District, Banyuwangi. Female workforce (TKW) tersebut meninggal dunia di Arab Saudi di usia 43 year. The mother of one child died as a result of being murdered. The body of the deceased was buried in Saudi Arabia without the knowledge and consent of the family. Hal itu menyebabkan pihak keluarga sangat terpukul. (radar)
