BANYUWANGI – Untuk menyiapkan generasi emas, Pemkab Banyuwangi akan mengucurkan anggaran Rp 7,8 miliar untuk mengembangan fisik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Anggaran pengembangan play group dan taman kanak-kanak (TK) tahun ini meningkat drastis dibanding tahun lalu yang hanya Rp 6,1 billion.
Not only that, tahun ini Pemkab Banyuwangi juga mendapat kucuran dana pengembangan PAUD dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) of Rp 17 billion. If calculated, total anggaran untuk pengembangan PAUD pada tahun 2016 ini mencapai Rp 21,8 billion.
Head of the Education Office (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono, mengatakan pemerintah RI mengucurkan dana APBN lantaran program pengembangan PAUD di Banyuwangi dinilai sinergi dengan program pusat, yakni penyiapan Indonesia Emas.
“Pusat sedang mencari bentuk kabupaten yang responsif terhadap pengembangan PAUD. Banyuwangi memiliki program Banyuwangi Emas,” ujar Sulihtiyono kemarin (25/2). Menurut Sulihtiyono, anggaran sebesar Rp 17 miliar dari APBN tersebut akan digunakan untuk menunjang operasional PAUD di Banyuwangi.
“Misalnya menunjang kegiatan belajar-mengajar (KBM) seperti penyediaan alat peraga, bantuan pemenuhan gizi anak, and others," he said. Pengembangan PAUD menjadi salah satu peranti penting dalam rangka menyiapkan generasi emas 30 tahun sampai 40 tahun mendatang.
“Hasil analisis terakhir, pendidikan yang berhasil harus ditanamkan sejak usia TK. Ini masuk golden age," he explained. Regent Abdullah Azwar Anas said, program Banyuwangi Emas merupakan bagian keserasian program pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Selain melalui pengembangan PAUD, Pemkab Banyuwangi juga bakal menerapkan kebijakan pendidikan bagi pasangan yang akan menikah, pendidikan ibu hamil, serta parenting. (radar)
