BANYUWANGI – Kabar gembira bagi kalangan guru tidak tetap (GTT) yang terdaftar sebagai tenaga honorer kategori dua (K2). Honor yang mereka terima bakal naik dua kali lipat menjadi Rp 750 ribu mulai awal tahun 2018.
Kebijakan peningkatan honor bagi sekitar 2.700 GTT K2, itu telah disepakti eksekutif dan legislatif dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon anggaran. Temporary (KUA-PPAS) 2018, Pimpinan DPRD dan Bupati Abdullah Azwar Anas telah menandatangani nota kesepakatan KUA-PPAS APBD 2018 dalam rapat Paripurna DPRD jumat malam, last week (10/11).
Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Joni Subagio mengatakan, dalam pembahasan KUA-PPAS 2018, DPRD Badan Anggaran (Banggar) DPRD awalnya, mengusulkan honor GTT dinaikkan menjadi Rp 1 million per person. However, setelah dievaluasi dan dihitung ulang akhirnya disepakati honor GTT K2 sebesar Rp 750 thousand. “Untuk tahun anggaran 2018 kita hanya mampu meningkatkan honor GTT K2 yang semula Rp 300 ribu per orang menjadi Rp 750 thousand,” he said.
Kemampuan keuangan daerah, Joni said, tidak memungkiitkan membayar honor GTT Rp 1 million. Jika dipaksaksan honor Rp 1 million per person per month, anggaran yang ada tidak akan cukup untuk membayar honor GTT setahun penuh.
“Alhamdulillah, hasil pembahasan Banggar dan TAPD, bisa mengondisikan kenaikan honor tersebut, that is to become Rp 750 ribu perorang perbulan,” he said. Joni added, lantaran kenaikan honor tersebut telah disepakati, maka kalangan GTT K2 akan mulai menerima honor 750 ribu per orang per bulan mulai pelaksanaan APBD 2018, yakni mulai Januari tahun depan.
As reported, Banggar DPRD bersama TAPD Banyuwangi tengah membahas anggaran, keuangan tahun depan. Salah satu topik penting pembahasan antara tim eksekutif dan legislatif, itu adalah peningkatan honor bagi sekitar 2.700 GTT di Bumi Blambangan. (radar)
