The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Percepatan JLS, Regent Anas: Perlu Kolaborasi dan Pengendalian Ruang Bersama

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: banyuwangikab

SURABAYA – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merespons gembira percepatan pengembangan jalan pantai selatan Jawa atau yang biasa dikenal dengan sebutan Jalur Lintas Selatan (JLS) East Java.

Reported from banyuwangikab.go.id, hal itu seiring diterbitkannya Peraturan Presiden 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

”Saya kira ini kabar gembira yang ditunggu banyak orang, termasuk masyarakat Banyuwangi, karena dampaknya akan sangat signifikan dalam mendorong ekonomi lokal,” ujar Bupati Anas dalam diskusi ”Pengembangan Kawasan Selatan Jatim” yang digelar PWI Jatim, Harian Kompas, dan Kadin Jatim di Surabaya, Tuesday (10/3/2020). 

Bupati Anas menjadi pembicara bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, dan pengamat ekonomi kawasan Hadi Prasetyo.

So far, pembangunan JLS belum tuntas semuanya, including in Banyuwangi. even though, akses JLS bisa menjadi stimulus ekonomi baru bagi Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Poor, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi.

Regent Anas said, penyelesaian JLS bakal mengurangi disparitas antara wilayah selatan dan utara. Selama ini kesejahteraan warga di wilayah selatan Jatim selalu lebih rendah dibanding kawasan utara. Pendapatan per kapita dua kawasan itu timpang. Pusat ekonomi dengan infrastruktur memadai dan SDM unggul memusat di utara dengan Surabaya sebagai episentrumnya.

”Nah, dengan JLS menjadi salah satu jalan mengoreksi disparitas spasial tersebut. Presiden Jokowi sudah meneken Perpres-nya, dan Gubernur Jatim Bu Khofifah juga telah bergerak sangat cepat roadshow ke berbagai kementerian untuk merealisasikannya. Even, Bu Khofifah sudah turun ke sejumlah lot JLS,"said Regent Anas.

Regent Anas added, untuk mengoptimalkan JLS, diperlukan kolaborasi antar-kabupaten dan pengendalian kawasan secara bersama.

“Kita rumuskan kluster-kluster pengembangannya. Bikin pengendalian kawasan bersama lewat tata ruang yang baik. Fokus utamanya saya kira ada pengembangan pariwisata dengan melibatkan komunitas rakyat setempat dan berbasis ekoturisme, karena view dan destinasi di sepanjang jalur sangat indah," he said.

Bupati Anas mencontohkan, Jember dan Banyuwangi bisa memadukan potensi pariwisata dan pertanian di sepanjang JLS secara bersama-sama. Sehingga dari Pantai Papuma Jember, wisatawan bisa berpelesir ke Banyuwangi dan sebaliknya.

”Tentu pembangunan infrastruktur ini juga harus dibarengi dengan pengembangan SDM dan introduksi inovasi teknologi baru untuk mengangkat potensi pertanian dan perikanan sepanjang jalur tersebut,” jelas Anas yang juga ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

Bupati Anas menggarisbawahi pengendalian dan penataan ruang bersama di jalur tersebut. “Tidak bisa misalnya di jalur tersebut ada kawasan industri atau pergudangan, karena akan merusak konsep besarnya,” he added.

Bupati Anas optimistis, dengan sinergi yang baik dan pengendalian kawasan, pembangunan JLS bakal mempercepat pergerakan ekonomi wilayah selatan. Kantong-kantong kemiskinan yang cukup banyak di kawasan selatan bisa segera diatasi, antara lain dengan pengembangan pariwisata di sepanjang jalur tersebut.

As known, pembangunan JLS membentang dari Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Poor, Lumajang, Jember, to Banyuwangi. The distance is approx. 700 kilometer.