The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Raung Muntahkan Pijaran Api

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Status Siaga, Warga Tetap Tenang

SONGGON – Aktivitas kegempaan Gunung Raung meningkat dari waspada menjadi siaga. Itu setelah aktivitas kegempaan gunung berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut (masl) itu meningkat drastis dalam sembilan hari terakhir.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Raung (GAPP) di Dusun Mangaran, Sumberarum Village, Songgon District, Balok Suryadi mengatakan, penetapan naiknya status Gunung Raung oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) itu tepat pada pukul 09.00 Balok Suryadi menjelaskan, since 1 June arrived 29 Juni aktivitas kegempaan terekam sebanyak 2.617 kali gempa tremor dengan amplitudo maksimum 1-32 millimeters.

However, since 21 Juni lalu Gunung Raung mengalami peningkatan gempa tremor terus-menerus dengan amplitudo rata-rata meningkat terus dari 11-21 millimeters, 1 kali gempa vulkanik dalam (VA), 4 kali gempa tektonik lokal (TL), and 18 kali gempa tektonik jaug (TJ).

“Minggu dini hari hingga Senin dini hari masih terlihat pijaran api dari puncak gunung," he said. Meanwhile, yesterday morning (29/6) cuaca terang angin berembus dari utara, suhu udara 17 degrees Celsius, dan gunung tampak jelas. Asap kelabu sedang tingkat lemah sekitar 100-200 meter ke arah timur.

Pada Senin dini hari juga terlihat sinar api. Berdasar data seismik, gempa tremor terus-menerus juga masih terekam dengan amplitudo 4-32 milimeter dan dominan 21 millimeters. Dengan dinaikkannya status gunung
Raung menjadi siaga, maka rekomendasi dari PPGA Raung, warga tidak diperbolehkan mendekat ke gunung pada radius 3 Km dari pusat kawah.

“Kalau status waspada tidak diperbolehkan mendekat ke gunung pada radius 2 Km dari pusat kawah," he explained. Meanwhile, naiknya status Gunung Raung tidak terlalu berpengaruh terhadap warga yang tinggal di lereng Gunung Raung, Mangaran village, New Village, Lider, Sumberarum Village, Songgon District.

Mereka tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. “Sudah biasa, tapi tetap waspada,” ujar Sukaji, 52, local people. Warga tidak ingin terkecoh dengan naiknya status Gunung Raung seperti yang terjadi pada November 2014 then. Because, warga sempat cemas dan ketakutan.

Even, sebagian warga juga sudah ada yang mengungsi hingga menjual hewan ternak murah-murah. “Kami menunggu rekomendasi Pak Balok. Kalau disuruh turun, baru kami bergerak,"he said. (radar)