The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Sak Corot Dadi Sakduluran

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

sak-corot-dadi-sakduluran

Malam Ini Festival Ngopi Sepuluh Ewu

GLAGAH – Warna-warni Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 bakal kembali tersaji malam ini (5/11). Setelah beragam even berbasis seni-tradisi lokal, sport tourism, hingga budaya agraris dan lain-lain, kali ini giliran even untuk mengangkat pamor kopi lokal Bumi Blambangan dihadirkan kepada khalayak luas.

Yes, malam ini puncak perhelatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu bakal dilangsungkan di Desa Kemiren, Glagah District. “Banjir” kopi pun dipastikan bakal melanda desa adat Oseng tersebut. How not, sepuluh ribu lebih cangkir kopi akan disajikan kepada pengunjung desa yang berlokasi di kawasan kaki Gunung Ijen tersebut.

Bukan hanya bertujuan mengangkat pamor kopi lokal Banyuwangi, Festival Ngopi Sepuluh Ewu juga mengangkat falsafah yang dipegang teguh warga Oseng Kemiren, yakni “Sak Corot Dadi Sak duluran” atau Sekali Seduh Kita Bersaudara.

Because of that, bercangkir-cangkir kopi akan disuguhkan di masing-masing rumah warga di sepanjang jalan Desa Kemiren yang panjangnya mencapai sekitar 1,5 kilometer (km) tonight. Interesting, pada perhelatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu tersebut para pengunjung dipersilakan minum kopi gratis.

Besides that, para pengunjung juga bisa merasakan sambutan hangat nan-bersahabat ala masyarakat Oseng Kemiren. Regent Abdullah Azwar Anas said, pergelaran Festival Ngopi Sepuluh Ewu tahun ini bakal lebih sempurna dibanding pelaksanaan even serupa tahun-tahun sebelumnya.

Selain ngopi bareng, pada perhelatan ini juga akan digelar pameran anake kopi asal berbagai daerah di Bumi Blambangan, seperti kopi Kecamatan Kalipuro, Kalibaru District, dan tentu saja kopi asal wilayah barat Banyuwangi, tepatnya kopi asal kawasan kaki Gunung Ijen.

“Karena konsepnya digelar di desa adat, pameran ini tidak pakai tenda, tetapi pakai pondok yang menggunakan atap berumbai-rumbai," he explained. Tasks executor (Plt) Head of Culture and Tourism Office (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda, say, ide festival ini terinspirasi dari kebiasaan minum kopi warga Kemiren, yakni tradisi ngopi bareng.

“Istilah Sak Corot Dadi Saduluran ini yang jadi inspirasi kami menggelar Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang telah kita gelar rutin sejak empat tahun lalu. Minum kopi bersama ini menjadi sarana mempererat jalinan silaturahmi antar masyarakat Oseng yang sudah terkenal keramahannya," he said.

It says, Festival Ngopi Sepuluh Ewu akan dikemas dengan cantik. Digelar malam hari, pelataran rumah warga akan ruang tamu dadakan. Meja kursi tamu yang diusung keluar akan tersaji bubuk kopi dan jajanan khas Banyuwangi, seperti klemben (bolu khas Banyuwangi), pisang rebus, serabi, pirates, lopes, beggar, aneka kripik hingga ketan.

Kopi yang akan ditampilkan dalam festival ini adalah kopi produksi Banyuwangi. Uniquely, cangkir yang dipakai untuk meng- hidangkan kopi memiliki bentuk dan motif yang seragam. Di festival ini, setiap orang bisa duduk di halaman rumah siapa saja.

Sang empunya rumah akan menyambut dan mengajak tamu yang hadir untuk mencicipi kopinya. Besides that, di festival ini juga akan digelar berbagai aktivitas dalam bentuk pameran. Mulai sesi cupping atau seni menghirup aroma, menyeruput, dan meneguk kopi.

Bramuda added, Bupati Anas bersama unsur forum pimpinan daerah (forpimda) bakal hadir pada perhelatan nanti malam. Bupati Anas bersama jajaran forpimda awalnya berkumpul di Sanggar Genjah Arum yang berlokasi di ujung barat Desa Kemiren.

Next, Anas bersama jajaran forpimda akan berjalan kaki menuju lokasi pameran kopi rakyat Banyuwangi, yakni di Pesantogan Kemangi. “Usai melihat pameran kopi rakyat, Pak Bupati bersama rombongan forpimda bakal berjalan kaki menyusuri jalan desa Kemiren sembari menyapa rakyat," he said.

Masih menurut Bramuda, selama pelaksanaan Festival Ngopi Sepuluh Ewu nanti malam, sepanjang jalan Desa Kemiren akan disterilkan dari aktivitas kendaraan. “Kendaraan pengunjung bisa diparkir di simpang tiga sebelum gapura masuk Desa Kemiren sebelah timur," he concluded. (radar)