Warga Protes Jalan Aspal Masih Rusak
SILIRAGUNG – Protes jalan rusak dengan cara menanam pohon pisang di tengah jalan tidak hanya dilakukan warga Desa Sukorejo, Bangorejo District. Aksi serupa juga dilakukan warga Desa Kesilir, Siliragung District.
Pagi hari, setelah warga Desa Sukorejo mencabuti tanaman pisang di tengah
street, giliran warga Desa Kesilir yang menanam pisang di tengah jalan. Kebetulan jalan itu masih satu jalur dengan jalan Desa Sukorejo.
However, seperti aksi warga Desa Sukorejo, aksi tanam pisang warga Desa Kesilir tak berlangsung lama. Besok siangnya, tanaman pisang itu dicabuti. Pencabutan pohon pisang tersebut dilakukan setelah Pelaksana Tugas (Plt) Head of Public Works Dinas, Highways, and Layout Banyuwangi, Mujiono, menemui warga tersebut.
The story, yesterday morning (19/3) Mujiono menemui Camat Bangorejo, Nuril Falah, dan rombongan warga Desa Sukorejo yang sehari sebelumnya protes. Kepada warga Sukorejo yang datang ke kantornya, Mujiono menjelaskan bahwa jalan rusak tersebut sudah dianggarkan Rp 2,9 billion. Perbaikan tinggal menunggu proses lelang.
Mujiono juga menjelaskan, anggaran itu guna memperbaiki jalan sampai ke jalan raya Desa Kesilir, Siliragung District. "Just now (yesterday morning, Red) sudah kita jelaskan semua kepada warga," he said. Nah, ketika menemui warga Sukorejo, Mujiono diberi tahu bahwa warga Kesilir juga menanam pisang di tengah jalan. Setelah mendapat kabar tersebut, Mujiono langsung menuju Desa Kesilir.
To the citizens, dia menyampaikan bahwa jalan tersebut akan diaspal tahun ini. “Jalan ini juga sudah dianggarkan, tinggal menunggu proses lelang," he explained. Setelah mendengarkan penjelasan Mujiono, warga Desa Kesilir mencabuti pohon pisang yang telanjur ditanam di tengah jalan.
“Sekarang sudah bersih semua, nggak ada pohon pisang di tengah jalan lagi,” kata Kapolsek Siliragung, AKP Subandi, kepada RaBa kemarin sore. (radar)
