The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Wisatawan Perancis Kagumi Arsitektur Unik Pendopo Banyuwangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Kompleks Pendapa Sabha Swagata Blambangan yang dibangun pada tahun 1771, or 246 tahun silam menarik perhatian sejumlah wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Kompleks rumah dinas Bupati Banyuwangi itu, dikunjungi turis asal Prancis, Xavier du Cauze de Gazelle bersama keluarga besarnya kemarin (28/3).

Xavier datang bersama istri dan keempat anaknya. Kedatangan mereka disambut Bupati Abdullah Azwar Anas. Setibanya di pendapa, Xavier dan keluarganya langsung menyusuri beberapa bangunan yang ada di Pendapa. Mereka cukup antusias menjelajahi setiap sudut pendapa dengan berjalan kaki melihat guest house.

Dia terpesona dengan ruang penginapan berbentuk bunker yang biasa digunakan para tamu kehormatan. Mulai dari duta besar AS, para diplomat asing, menteri, hingga Wapres RI Jusuf Kalla yang pernah singgah dan menikmati tempat tersebut.

Originally, Xavier tidak menyangka jika di dalam bukit hijau terdapat kamar-kamar eksklusif, yang didesain seperti hotel bintang lima. “Tempat ini sangat bagus. Ditata dengan sangat unik, suasananya sejuk, hijau dan tenang,” ujar Xavier yang merupakan eksekutif sebuah bank di Singapura dalam bahasa Inggris.

Tidak hanya melihat guest house, mereka juga berjalan-jalan dan menyempatkan melihat sumur Sritanjung yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari legenda Banyuwangi. Juga terlihat menikmati suasana rumah tradisional Suku Oseng yang nyaman di halaman pendapa belakang.

Tidak mau ketinggalan, anak-anak Xavier juga turut mengeks plorasi halaman belakang pendapa. Mereka bermain layang-layang hingga alat musik angklung paglak khas suku Oseng Banyuwangi. Bahkan Alex,salah satu anak Xavier sempat memainkan angklung sambil bersenandung lagu anak-anak terkenal, “twinkle twinkle little star”.

Selain Xavier, wisatawan domestik yang berkunjung juga ada Fikri Fadel Muhammad. Putra mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad itu juga berlibur bersama istri, child, dan sejumlah anggota keluarga di Banyuwangi.

“Saya sudah lama mendengar Banyuwangi. Kebetulan ingin mencari suasana baru, makanya kami ke sini. Ternyata Banyuwangi luar biasa,” ungkap Fikri. Bupati Anas yang menyambut para wisatawan juga langsung mengajak mereka untuk menikmati minuman dan jajanan khas tradisional Banyuwangi, seperti beras kencur, temulawak, gethuk lindri, cenil, apem, kucur, dan kue putu.

Tidak ketinggalan disediakan juga suguhan kopi khas Banyuwangi. Banyuwangi terus berkomitmen mengembangkan sektor wisata sebagai pengungkit perekonomian. “Kita fokus ke segmen-segmen khusus, dan ternyata itu diminati. Kami ingin wisatawan yang ke pendapa merasakan suasana seperti rumah mereka, dan wisatawan adalah tamunya. Jadi siapa pun tamunya harus disambut baik,” papar Anas. (radar)