Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dimakamkan di Kompleks Makam Bupati

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

dimakamSEMENTARA itu, setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah mantan Bupati Samsul Hadi disalatkan di Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi sekitar pukul 15.00 kemarin (16/9). Ribuan warga ikut menyalatkan bupati yang menjabat periode 2000-2005 tersebut. Bukan hanya pihak keluarga besar dan masyarakat umum, Bupati Abdullah AzwarAnas beserta sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi juga ikut menyalatkan almarhum Samsul Hadi.

Tidak ketinggalan para tokoh ulama ikut menyalatkan mantan bupati yang dikenal sangat dekat dengan rakyat tersebut.Usai disalatkan, jenazah Samsul Hadi dikebumikan di kompleks Makam Bupati Banyuwangi yang berlokasi di belakang MAB. Sebenarnya pihak keluarga ingin memakamkan jenazah mantan Bupati Samsul di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Setropenganten, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi. 

Sebab, mendiang Samsul pernah berpesan jika dirinya meninggal ingin dimakamkan di dekat makam ayahnya di TPU Setropenganten. Namun, mengingat jasa besar Samsul Hadi terhadap pembangunan Banyuwangi selama menjabat bupati, Paguyuban Keluarga Besar Tawang Alun menghendaki mantan bupati yang juga dikenal dekat dengan kalangan ulama itu dimakamkan di kompleks Makam Bupati Banyuwangi.

Pertimbangan lain, Samsul termasuk dalam keluarga besar Tawang Alun dari sangibunda. “Mulai saat ini mantan bupati yang meninggal dunia bisa dimakamkan di pemakaman ini,” cetus Mas Soeroso, perwakilan Paguyuban Keluarga Besar Tawang Alun. Sama seperti halnya saat salat jenazah, ribuan warga tampak mengantarkan jenazah mantan Bupati Samsul Hadi. “Kita merasa kehilangan. 

Beliau (Samsul) telah menanam banyak kebaikan bagi masyarakat Banyuwangi,” ujar Rais Suriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Banyuwangi, Kiai Hisyam Syafaat, di kompleks makam bupati di sebelah barat Masjid Agung Baiturrahman. Dikonfirmasi usai menghadiri pemakaman Samsul Hadi, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, semasa hidup mantan Bupati Samsul telah mengambil sikap atas apa yang diperlukan daerah dan rakyat Banyuwangi.

 Anas pun mengaku menghargai keputusan “seniornya” tersebut. Menurut Bupati Anas, saat ini pihaknya melanjutkan program-program yang baik di masa kepemimpinan lelaki yang akrab disapa Kang Samsul itu. Salah satunya pembangunan Bandara Blimbingsari. “Maka, ketika bandara pertama kali kita operasikan, saya mengundang Pak Samsul dan kami memberikan penghargaan kepada beliau,” kata Anas. 

 Bupati Anas mengaku, saat peresmian Bandara Blimbingsari, Samsul Hadi menepuk pundaknya. Saat itu, Kang Samsul menyampaikan terima kasih kepada Anas karena bandara telah beroperasi. Selain bandara, imbuh Anas, pihaknya juga meneruskan ide pembangunan waduk Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, yang menjadi program Samsul Hadi semasa menjabat Bupati Banyuwangi. “Program pembangunan waduk tersebut berhenti karena ada beberapa kendala.

Saat ini kami melanjutkan pembangunan waduk tersebut. Pak Samsul senang program-programnya kami lanjutkan,” imbuhnya. Bukan itu saja, Anas mengaku pihaknya melanjutkan ide tentang pengembangan kebudayaan Banyuwangi yang diprogramkan Kang Samsul. Menurut Anas, Samsul pernah menyampaikan terima kasih dan rasa senang ketika Pemkab Banyuwangi menyelenggarakan even Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), dan lain-lain. 

“Bahkan beliau pernah SMS kepada saya. Beliau bangga kesenian daerah telah diberi panggung terhormat di Banyuwangi,” ungkapnya. Bupati Anas mengajak masyarakat berdoa agar mendiang Samsul Hadi diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Sebab, sebagai manusia biasa, mantan Bupati Samsul tak luput dari salah dan khilaf. (sgt/c1/bay)