Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ditinggal Masak, Balita Tenggelam di Sungai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Ini peringatan bagi orang tua agar lebih hati-hati menjaga anaknya yang masih kecil. Lengah sedikit bisa fatal akibatnya. Seperti yang dialami anak pasangan suami istri Andi dan Sulastri ini. Fadili, balita berusia satu tahun enam bulan itu tewas mengenaskan setelah tenggelam di sungai dekat rumahnya Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi.

Sebelum tenggelam, Fadli diduga terpersok ke saluran air lalu hanyut ke sungai. Oleh warga, korban ditemukan mengapung di sungai dekat Mapolres Banyuwangi. Bocah tersebut sempat mendapatkan pertolongan dan mendapatkan bantuan pernapasan.

Korban juga sempat batuk. Warga akhirnya membawanya ke rumah sakit. Sayangnya dalam perjalanan menuju rumah sakit, nyawa bocah malang ini tidak tertolong. Fadli meninggal saat tiba di rumah sakit. Diperoleh keterangan, kejadian nahas yang menimpa Fadli terjadi sekira pukul 16.00 Minggu (21/6) kemarin.

Saat itu ibu korban sedang memasak di rumahnya. Sementara ayahnya sedang tidak berada di rumah. Entah kenapa, tiba-tiba bocah ini bisa keluar dengan sendirinya dari dalam rumah. Tidak lama berselang, banyak orang yang berkumpul  di dekat sungai.

Beberapa  warga menyangka kegaduhan ini disebabkan ada warga yang tengah  bertikai. Betapa kagetnya warga saat mendapati tubuh Fadli mengapung di sungai. Warga pun berusaha menyelamatkan  korban. Napas buatan dan memiringkan tubuh korbanpun sempat diberikan.

Alhasil,  upaya itu sempat membuahkan hasil. “Korban sempat terbatuk  usai menerima perlakuan itu,” ujar salah satu saksi mata. Mereka pun segera membawa  Fadli ke rumah sakit. Sayang  sampai di rumah sakit, korban sudah dinyatakan tidak bernyawa.

Soal dugaan meninggalnya korban masih dalam penyelidikan kepolisian. Namun, dari tubuh korban didapati dari bagian hidung keluar air  dan berbusa. Orang tua korban, Andi dan Sulastri tidak kuasa menahan kesedihan. Mengetahui anaknya terbuju kaku, Sulastri hanya bisa memeluk jasad anaknya di rumah sakit.

Selama ini, Fadli dikenal sebagai anak yang periang dan lucu. “Anaknya nggemesin dan lucu,” ujar salah satu tetangganya yang ikut datang ke rumah sakit. Selepas dari rumah sakit, jasad  Fadli kemudian dibawa pulang ke rumah duka.

Korban kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat. Kasus ini sendiri kini ditangani Satreskrim Polres Banyuwangi. Dugaan korban tenggelam maupun terpeleset  saat kejadian masih dalam penyelidikan. (radar)