The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Water Continues to Enter the Deck

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Cargo Ship 2.750 Tons of Slanted Rice 11 Degrees

KALIPURO – The True Ark Ship that carries 2.750 ton beras subsidi masih kandas di belakang markas Polair Ketapang. Kemiringan kapal yang sedianya hendak berlayar ke Riau itu mencapai 11 degrees. Air laut terus masuk ke dalam geladak kapal. even so, air tak sampai membasahi beras yang dibungkus karung tersebut.

Upaya pertolongan darurat terus dilakukan, termasuk menyedot air yang telanjur masik ke geladak. Until yesterday (6/8), sejumlah anak buah kapal (abb) menyedot air pakai pompa diesel.

Mulai kejadian sampai pagi kemarin ABK masih di atas kapal. Mereka bekerja keras menyedot air yang masuk ke kapal,” ujar Kasatpolair Banyuwangi, AKP Subandi.

Monitoring of Jawa Pos Radar Banyuwangi, posisi terakhir kapal persis di belakang markas Polair Ketapang. Jarak dari bibir pantai sekitar 200 meter dengan kemiringan 11 degrees. Belum ada upaya untuk memindahkan muatan kapal. Ribuan ton beras masih berada diatas geladak kapal. Kondisi kapal pun sudah kandas. Bagian bawah sudah menyentuh dasar perairan.

Cuaca yang kurang bersahabat tampaknya menjadi kendala untuk proses evakuasi. Saturday afternoon (5/8) o'clock 18.00, kapal hendak ditarik ke dermaga semen Gresik karena perairannya lebih dalam. Karena terkendala angin kencang dan gelombang ombak yang tingginya mencapai dua meter, proses evakuasi sedikit mengalami kesulitan.

Kecepatan angin tertatat di atas 19 knot seiring terpaku kapal dikandaskan di belakang Makopolair Ketapang untuk memudahkan evakuasi. “Jika diteruskan berlayar kapal akan kandas di pelabuhan Tanjungwangi dan mengganggu lalu lintas pelayaran kapal lainnya. Maka dari itu kapal digeser sedikit ke utara dan terpaksa dikandaskan di belalang Makopolair,” jelas Ade Sucipto, koordinator lapangan KSOP Tanjungwangi.

Kapal Bahtera Sejati yang mulai berlayar dari pelabuhan Tanjungwangi menuju pelabuhan Riau yang dijadwalkan berangkat pukul 16.00 sore (5/8). Manifest kapal tercatat mengangkut beras subsidi dengan kapasitas muatan 3.000 ton. Berhubung cuaca buruk serta angin kencang, kapal hanya diisi muatan seberat 2.750 ton.

Kapal dengan ABK berjumlah 27 person. Sejak awal keberangkatan kondisi kapal memang sudah mengalami kemiringan. Padahal muatan kapal tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan. “Dari pertama akan diberangkatkan kapal sudah mengalami kemiringan 5 degrees,” ungkap Ade Sucipto.

Puncaknya saat melintas di kawasan pelabuhan Tanjungwangi pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi memerintahkan kapal tersebut ditepikan terlebih dahalu. Dikarenakan takut membahayakan keamanan penyebarangan laut.

Until yesterday, posisi kapal Bahtera Sejati berada di belakang Makopolair Ketapang. Dijadwalkan pukul 08.00 yesterday (6/8) akan dilakukan penyelaman guna mengetahui titik kerusakan dan kebocoran kapal.

Penyebab kandasnya kapal masih belum diketahui. Pihak polair dan KSOP sat ini masih memeriksa dan menyelam bagian bawah kapal,” papar Ade. Air laut tidak merendam beras yang ada di atas kapal.

Kebocoran hanya terjadi pada lambung kapal. Untuk proses evakuasi air laut yang ada di dalam geladag kapal di pompa dengan menggunakan mesin. “Untuk keberangkatan kapal akan dijadwalkan lagi setelah kapal kembali dalam keadaan normal. Agar pasokan beras yang akan dikirim ke luar pulau tidak tersendat,” Ade's toilet. (radar)