The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Beras Germinasi BWI Dikonsumsi Warga AS

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SINGOJURUH – Banyuwangi memiliki sumber pangan yang melimpah, selain beras murni, petani Banyuwangi juga berhasil mengembangkan beras germinasi. Beras germinasi memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi dibanding beras biasa.

At the moment, beras germinasi dijual Rp 70 ribu per satu kilogram. Sedangkan beras biasa hanya dijual sekitar Rp 10 thousand to Rp 15 ribu saja. “Beras germinasi belum kita produksi untuk konsumen lolak Banyuwangi. Produksi kita baru terserap untuk konsumen warga Amerika Serikat saja,” ungkap Samanhadi, pengembang beras germinasi asal Desa Sumber Baru, Singojuruh District.

For the meantime, kata Samanhadi, pihak baru mengirim tiga kwintal beras germinasi ke AS setiap bulan. Permintaan pasar beras germinasi ke AS terus meningkat dan memiliki prospek pasar yang cerah karena beras germinasi terus diburu konsumen.

“Saya belum bisa kirim sendiri ke AS tapi masih melalui teman di Bali,” kata Samanhadi. Selain memenuhi permintaan pasar AS, Samanhadi mengaku sedang proses produksi untuk memunuhi pasar lokal Indonesia. PT Nutrifood Jakarta sudah order 15 ton beras germinasi setiap bulan mulai bulan depan.

“ Beras gerinasi kita produksi dari jenis beras melik atau beras hitam organik yang bebas 100 persen dari bahan kimia,He said. Beras germinasi ini, dibuat dengan cara dikecambakan dengan metode direndam selama 12 jam untuk menghasilkan kecamba.

Beras ini, ditemukan peneliti asal Jepang dan menjadi konsumsi sebagian warga Jepang karena memiliki keunggulan tersendiri. Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (PKP) Hary Cahyo Purnomo mengatakan, beras germinasi memiliki nutrisi yang cukup tinggi. Because of that, konsumsi beras germinasi lebih sehat dan menyehatkan untuk badan.

Hary menyebutkan, orang Indonesia rata-rata mengkonsumsi 130 kilogram beras biasa per tahun. Sedangkan jika mengkonsumsi beras germinasi, satu orang hanya akan mengkonsumsi 65 kilgram saja. “Jika ini yang terjadi, maka ada terjadi keseimbangan produksi dan konsumsi,He said.

At the moment, ungkap Hary, lahan untuk produksi beras beras merah organik sebagai bahan baku geras germinasi hanya 100 hectare. Ke depan seiring dengan terus meningkatnya permintaan beras germinasi, petani butuh tambahan lahan sekitar 70 hectare.

“Kita akan mendorong petani untuk terus mengembangkan sumber-sumber pangan baru. Beras germinasi ini, hanya ada yang memproduksi di Jepang dan di Banyuwangi,” kata Hary. (radar)