BANYUWANGI – Lagi-lagi cabai rawit membuat konsumen kelimpungan. Hanya dalam tem po tiga hari, harga komoditas berasa pedas itu naik sebesar Rp 18 thousand per kilogram (Kg). Stok yang mulai menipis diduga kuat menjadi pe nyebab utama lonjakan harga cabai rawit tersebut Pantauan wartawan di Pasar Banyuwangi menyebutkan, empat hari lalu harga cabai ra wit di pasaran hanya Rp 22 thousand per Kg.
Namun kemarin (27/6), para pedagang di pasar tra disional menjual cabai rawit se harga Rp 40 thousand per Kg. It means, hanya dalam tempo tiga hari, lon jakan harga komoditas yang satu itu mencapai Rp 18 thousand per Kg. Sugiono, 28, salah satu pedagang mengatakan, pening katan harga yang sa ngat signifikan tersebut me nyebab kan penurunan volume pem belian konsumen.
Jika se belumnya Sugiono mampu men jual 25 Kg cabai rawit per hari, setelah lonjakan harga, dia hanya mampu menjual 15 Kg cabai rawit. “Kenaikan harga cabai rawit kali ini terjadi lan taran stok menipis," he said. The irony, dalam waktu nyaris bersamaan, sejumlah komoditas yang lain mengalami pe ningkatan harga cukup sig nifikan. Cabai merah naik har ga dari Rp 12 ribu per Kg men jadi Rp 18 thousand per Kg.
Ba wang merah pun seolah ti dak ingin ketinggalan. Komo ditas tersebut mengalami pe ningkatan harga dari Rp 18 ribu menjadi Rp 26 thousand per Kg. Belum berhenti di situ. According to Sugiono, harga tomat dan ranti juga meningkat. Jika se belumnya pedagang menjual tomat seharga Rp 6 thousand per Kg, kini harganya naik menjadi Rp 10 thousand per Kg. “Harga ranti juga naik dari Rp 8 thousand per Kg to Rp 12 thousand per Kg,”pa parnya.
Rizki, 31, seorang konsumen, me ngaku peningkatan harga se jumlah bumbu masakan ter sebut membuat dirinya kerepotan mengatur keuangan. Dia pun mengaku terpaksa me ngurangi jumlah pembelian. “Se moga harga beberapa jenis bumbu tersebut segera tu run. If not, anggaran ke butuhan rumah tangga bisa membengkak," he concluded. (radar)
