The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Bad weather, Sembilan Kapal Nelayan Rusak Diterjang Ombak

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Seorang-nelayan-menunjukkan-bagian-kapal-yang-hancur-setelah-diterjang-ombak-tinggi-di-tepi-Pantai-Satelit,-Dusun-Palurejo,-Village-Tembokrejo,-District-Muncar,-yesterday

MUNCAR – Sedikitnya sembilan kapal milik nelayan pesisir Muncar, Muncar District, dan pesisir Grajagan, Purwoharjo District, rusak setelah diterjang oleh ombak tinggi kemarin (19/7). Dari sembilan perahu itu, dua perahu dan enam kapal milik nelayan Muncar.

Satu kapal milik nelayan Grajagan, Purwoharjo District. Kapal yang perahunya rusak itu, dua di antaranya milik Martomo, 42, dan Pitoyo, 50, from Palurejo Hamlet, Tembokrejo Village, Muncar District. Kedua kapal itu diparkir di Pantai Satelit, Desa Tembokrejo, Muncar District.

“Kapal nyaris tenggelam, beruntung masih bisa di seret ke pantai,” ujar Martomo di sela-sela memperbaiki kapalnya, yesterday (19/7). Kapal yang pada lambungnya dihiasi tulisan ‘’Laris Manis” itu, light him, purchased at a price of Rp 55 million. Saat terkena ombak tinggi itu, di bagian lambung sebelah kanan pecah karena terbentur batu karang.

“Masih selamat dan bisa diperbaiki,He said. Untuk memperbaiki kapalnya dari bahan fiber yang pecah itu, Martomo harus merogoh kocek agak dalam. “Untuk perbaikan lambung kapal yang pecah itu, habis kalau Rp 10 million,"he said to Jawa Pos Radar Genteng.

Nelayan yang perahu dan kapalnya rusak, itu juga terlihat di Pantai Sampangan dan Kalimoro, Kedungrejo village, Muncar District. Di tempat itu ada enam kapal dan perahu yang rusak berat setelah diterjang ombak.

“Ada enam kapal di Kalimoro dan Sampangan yang pecah dan rusak berat,said Abidin, Petugas Perikanan Muncar Dari enam kapal yang rusak berat itu, empat berada di pesisir Kalimoro, dan dua kapal lain berada di Sampangan. Meski rusak berat, tapi masih bisa diperbaiki.

“Kebanyakan itu rusak karena terbentur batu karang," he said. Sebagian besar nelayan di Pantai Muncar, sampai saat ini masih belum berani melaut. Itu karena kondisi cuaca yang belum bersa habat, seperti angin kencang dan ombak yang tinggi.

“Sangat berbahaya jika dipaksakan melaut,” ujar Gondo, 52, one of Muncar fisherman. Meanwhile, satu kapal yang rusak di Pantai Grajagan, Purwoharjo District, itu milik Karno, 45, from the hamlet of Grajagan Pantai, Grajagan village. Kapal ini tenggelam saat melintasi perairan Plawangan.

“Tenggelam dan rusak berat, mesin kapalnya juga hilang,” tandas Mujianto, 43, one of the fishermen of Grajagan. (radar)