BANYUWANGI – Kuota gas elpiji 3 kilogram (Kg) untuk Banyuwangi tahun 2013 naik sekitar 12 percent. Year 2012 then, Banyuwangi di jatah sekitar 10.404.220 tubes. Tahun ini jatah Banyuwangi naik menjadi 11.953.33 tubes. Kenaikan kuota elpiji 3 Kg itu mengacu per tumbuhan penduduk Banyuwangi tahun 2012. Based on data from the Central Statistics Agency (BPS), pertumbuhan penduduk Banyuwangi 2012 reach 0,44 persen Kenaikan kuota elpiji 3 kg ditetapkan dalam rapat koordinasi nasional tentang usul kuota elpiji untuk kabupaten/kota di Jakarta 31 January 2013 then.
“Selain mengacu pertumbuhan penduduk, acuannya adalah trend linier tahun lalu,” jelas Kepala Dinas Per dagangan, Perindustrian, and Mining (Dis prin dagtam) Banyuwangi, Hary Cahyo Pur nomo, yesterday (5/2). Tren konsumsi elpiji 3 Kg dari tahun ke tahun terus meningkat. In the year 2011, kuota Ba nyuwangi hanya 8.143.920 ta bung. Year 2012 naik menja di 10.404.520 tubes, dan pada tahun ini meningkat lagi menjadi 11.953.333 tubes. Pola konsumsi elpiji 3 Kg tahun lalu, pemakaian meningkat pada bulan dan hari-hari besar ke agamaan, seperti Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Peningkatan terjadi pada Juli hingga Agustus. Dalam rapat koordinasi itu, lanjut Hary, belum ada pembicaraan terkait ke naikan harga eceran elpiji. Kemungkinan besar harga eceran el piji 3 Kg masih sama seperti ta hun sebelumnya. At the moment, harga eceran elpiji 3 Kg berkisar an tara Rp 13.500 up to Rp 14 thousand. Pada akhir tahun 2012, per mintaan elpiji 3 Kg sempat me roket dan menyebabkan har ga eceran melonjak. Selain harga naik, tabung gas elpiji 3 Kg sempat langka di be berapa tempat.
Kelangkaan dan meroketnya harga itu diduga akibat tingginya penyalah gunaan gas bersubsidi itu. Hasil sidak Disprindagtam bersama Pertamina diketahui, LPG tube 3 Kg ternyata banyak dikonsumsi sejumlah restoran besar dan industri peternakan ayam potong. actually, tabung gas elpiji 3 Kg tidak boleh dikonsumsi restoran besar dan industri. Untuk memperkecil penyalahgunaan tabung gas elpiji 3 Kg, tentu harus dilakukan pengendalian pendistribusian. (radar)
