The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Istri Kedua Abdul Ghani TuntutDimas Kanjeng Taat PribadiDihukum Mati

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

erwin-hariyanti-23-menunjukkan-ktp-miliknya-di-dusun-pur-wosari-desa-benculuk-cluring-kemarin

Istri Kedua Ghani Tinggal di Benculuk

CLURING – Salah satu korban pembunuhan di padepokan Dimas Kanjeng, Probolinggo District, Abdul Ghani, 38, ternyata beristri warga Dusun Purwosari, Benculuk Village, Cluring. the wife, Erwin Hariyanti, 23, menuntut pelaku pembunuhan dihukum mati.

Erwin menyebut pembunuhan suaminya itu sangat sadis. Sebelum dibunuh, suaminya kerap mendapat ancaman dari para pelaku melalui pesan singkat hand phone (HP) dan telepon. “Suami saya dibunuh karena memiliki pengaruh kuat di padepokan yang dipimpin Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu,” ungkap Erwin ditemui di rumahnya kemarin.

Menurut Erwin, suaminya itu dibunuh karena ingin keluar dari keanggotaan padepokan. Besides that, juga ingin mengungkap dan melaporkan kasus penipuan penggandaan uang di padepokan itu ke Mabes Polri. “Sebelum meninggal, suami saya itu sempat mengatakan bahwa penggandaan uang di padepokan itu hanya trik dan tipu muslihat belaka," he said.

Setelah melaporkan kasus itu, light him, suaminya kerap mendapat ancaman. Even, sebelum ditemukan meninggal pada 13 April 2016, suaminya berpamitan kepada keluarga Erwin di Banyuwangi. Setelah pamitan, keesokan hariannya jenazah suaminya ditemukan tewas dengan tragis.

Wajahnya, it's clear, penuh lebam dan ada bekas jeratan di leher. Jenazah itu ditemukan di Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Central Java. “Setelah pamitan langsung berangkat ke padepokan di Desa Gading, Kecamatan Wangkal, Kabupaten Probolinggo. Pagi masih sempat BBM, katanya sedang mencari meterai untuk para santri Kanjeng Dimas,” kata perempuan yang juga artis Banyuwangi itu.

foto-pernikahan-erwin-hariyanti-bersama-almarhum-abdul-ghani-kemarin
Foto pernikahan Erwin Hariyanti bersama almarhum Abdul Ghani kemarin.

Sejak peristiwa itu hingga kini, istri kedua Abdul Ghani itu tidak dapat melihat jenazah suaminya. Karena selama tiga bulan sebelum peristiwa itu terjadi, Dia sengaja diungsikan ke Banyuwangi demi menjaga keselamatan akibat seringnya mendapat ancaman.

“Setelah mendengar kabar meninggal, saya shock selama tujuh hari, karena saya sudah menduga suami saya akan dibunuh," he said. Dengan terungkap dan tertangkapnya pelaku, termasuk Dimas Kanjeng yang diduga terlibat dalam pembunuhan itu, dia berharap para penegak hukum menegakkan keadilan dengan menghukum berat para pelaku yang telah melenyapkan nyawa suaminya.

“Utang nyawa harus dibayar nyawa. Pelaku harus dihukum mati,He said. (radar)