MUNCAR – Ikan tongkol sejak awal Mei 2017 mulai muncul. But, selama sepekan ini para nelayan terpaksa harus melempar jangkar karena memasuki padangan atau bulan purnama. As usual, untuk mengisi masa istirahat melaut itu para nelayan banyak yang rnemperbaiki jaring atau kapal.
Para nelayan ramai- ramai bergerombol di sekitar pelabuhan untuk memperbaiki jaring yang rusak. Mereka berencana akan kembali melaut antara dua hingga tiga hari lagi. “Ini sudah sepekan tidak bekerja karena padangan,” cetus Satimin, 48, salah satu nelayan asal Desa Kedungrejo, Muncar District.
Dari hasil hitungannya, pada H-5 Ramadan cuaca diprediksi akan baik. So that, mereka bisa bekerja mencari ikan secara maksimal. “Dua hari ini semua persiapan sudah harus selesai, pekan depan sudah mulai kerja lagi, ini ikan tongkol sudah mulai muncul,” he said.
Nelayan lainnya, Hariyanto, 42, awarga Dusun Palurejo, Tembokrejo Village, Muncar District, mengugkapkan setiap padangan itu ikan menghilang. So that, para nelayan tidak ada yang melaut.
“Kalau nelayan pancing biasanya tetap mencari, tetapi hanya di pinggir saja,” papanya. Setiap padangan seperti ini, light him, para nelayan biasanya membagi tugas. Di antara nelayan ada yang mengecek dan membenahi kapal dan nelayan lainnya merangkai kembali jaring yang putus.
“Semua di persiapkan agar saat melaut tidak ada kendala, paling sering itu jaring bedah atau talinya terputus,” he said. Dia berharap ikan tongkol dan ikan lain yang mulai banyak keluar itu tidak menghilang lagi, terutama saat menjelang Ramadan ini.
“Kami harap setelah terang bulan ini ikan banyak lagi, sekarang nelayan masih banyak yang punya-utang saat musim paceklik itu,” he said. Meanwhile, untuk harga ikan pada musim terang bulan kali ini tidak ada perubahan.
Ikan yang didapat oleh nelayan pancing itu, untuk jenis tongkol tetap Rp 14 thousand per kilogram. Ikan putihan tetap Rp 40 thousand per kilogram, ikan siper harganya Rp 30 thousand per kilogram, dan ikan tengiri tetap Rp 20 thousand per kilogram. (radar)
