The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Fisherman Muncar Slips and Dies

Jenazah Saputra, setelah dikirim ke rumahnya di Dusun Palurejo, Tembokrejo Village, Muncar District, Wednesday afternoon (25/10)
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Jenazah Saputra, setelah dikirim ke rumahnya di Dusun Palurejo, Tembokrejo Village, Muncar District, Wednesday afternoon (25/10)

MUNCAR – Kecelakaan laut terjadi di perairan Muncar, Wednesday afternoon (25/10). Supatra, 50, from Palurejo Hamlet, Tembokrejo Village, Muncar District, tercebur ke laut saat menebar jaring. Korban yang sempat tertolong itu, meninggal saat dalam perjalanan ke pelabuhan.

Nasib tragis yang menimpa korban itu, terjadi pada Rabu (25/10) around 03.00. At that time, Supatra dengan naik kapal slerek melaut untuk mencari ikan. Setiba di tengah laut, korban bersama 14 nelayan lainnya menurunkan jaring ke laut dan terpeleset. “Korban terpeleset dan jatuh ke laut,” terang Kapolsek Muncar, Commissioner Agus Dwi Jatmiko.

Saat korban jatuh ke laut dari kapal slerek yang dinaiki, light him, sejumlah teman-temannya berusaha menolong. Upaya menolong korban ini tidak mudah, apalagi saat itu cuaca sedang gelap. But, akhirnya nelayan malang itu berhasil ditolong dan langsung dibawa pulang. “Korban sempat mengeluarkan busa dari mulutnya,” he said.

Saat berhasil ditolong itu, still said the police chief, korban masih bernafas. It is just, kondisinya sudah tidak sadar dan sangat lemas. Dan dalam perjalanan menuju pelabuhan itu, korban akhirnya meninggal. “Korban meninggal saat akan dibawa ke daratan,” the light.

From the testimony of a number of witnesses, he continued, penyebab korban jatuh ke laut itu karena terpleset saat menurunkan jaring. Itu artinya korban jatuh sendiri. From family information, korban ini memiliki riwayat sakit perut (maag) and shortness of breath. “Korban memang memili penyakit, itu diakui oleh keluarganya,” clear.

Dari keterangan petugas medis yang memeriksa, light him, tidak ada tanda-tanda bekas penganiyaan. Korban diduga kuat meninggal karena tenggelam saat jatuh ke laut. Estimated, saaat tenggelam itu penyakitnya kambuh, dan tak kuat menahan rasa sakitnya. “Ini murni kecelakaan kerja, tidak ada unsur kekerasan,” strictly.

Petugas Puskesmas Desa Tembokrejo, Muncar District, dr. Atik Sri Lestari, menegaskan dari hasil pemeriksaan yang di lakukan memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. “Keluarganya menerima dan tidak mau jenazahnya diotopsi,” he said. (radar)