The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Distribute 3.500 Ton Rastra

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SINGOJURUH – Setelah sempat tertunda sekitar tiga bulan, jatah beras sejahtera (rastra) untuk warga miskin akhirnya didistribusikan kemarin (13/4). Pada hari pertama pendistribusian, Bulog Banyuwangi sebagai penyalur rastra menggelontor sekitar 3.500 tons of rice.

Launching pendistribusian rastra itu dilakukan Plt Sekretaris Kabupaten (district secretary) Djajat Sudrajat di Gudang Bulog Lemahbang, Singojuruh District. Pendistribusian rastra tahap pertama dilakukan bersamaan dengan kegiatan sosialisasi jatah rastra tahun 2017.

Kepala Bulog Divisi Regional Banyuwangi, R.Gunadharma mengatakan, pendistribusian rastra April merupakan jatah rastra untuk bulan Januari dan Februari sebanyak 3.500 ton. Penyaluran April dilakukan sesuai delivery order (DO) yang sudah terbit, that is 1.700 ton beras. Setiap bulan rastra kita saluran 1.700 ton.

“Sedangkan untuk jatah bulan Maret dan April, akan disalurkan pada bulan Mei,” ungkap pejabat Bulog yang akrab disapa Awang itu. Jatah rastra tahun 2017 molor dari tahun sebelumnya. Last year, bulan Februari seluruh warga miskin sudah menerima jatah rastra namun untuk tahun 2017, rastra baru disalurkan bulan April.

Molornya penyaluran rastra itu disebabkan karena Pemkab Banyuwangi dan Bulog masih menunggu data jatah rastra dari pemerintah. Pemerintah pusat melalui Pemprov Jatim baru menyerahkan data penerima rastra pada awal April lalu. Jatah rastra untuk warga miskin Banyuwangi tahun 2017, turun menjadi 117.536 keluarga penerima manfaat (KPM).

Year 2016, jatah rastra mencapai 130.596 KK atau ada penurunan sekitar 13.060 KPM. Turunnya jumlah KPM, secara otomatis mengurangi jumlah beras yang dibagikan. Sedangkan jumlah beras yang dibagikan kepada warga miskin, tidak ada perubahan dari tahun lalu tetap 15 kilogram setiap KPM dengan harga Rp 1600 per kilogram.

“Pagu warga penerima rastra turun cukup signifikan dari tahun lalu. Pengurangan penerima rastra ini, seiring dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin di Banyuwangi,” ungkap Kepala Di nas Sosial Peni Handayani melalui Kabid Perlindungan Sosial dan Penanganan Bencana, Mashudi Untuk diketahui, since 2010 angka warga miskin Banyuwangi terus turun.

In the year 2010 angka kemiskinan Banyuwangi berada di angka 20,09 percent. Setelah Pemkab Banyu wangi gencar memberantas kemiskinan melalui banyak program dengan melibatkan banyak pihak, maka pada tahun 2015 angka kemiskinan Banyuwangi turun menjadi sekitar 9,17 persen atau setara dengan 146 thousand souls.

Angka kemiskinan Banyuwangi turun drastis setiap tahunnya. In the year 2014, angka kemiskinan Banyuwangi tercatat di angka 9,29 persen atau setara dengan 147.700 jiwa namun pada tahun 2015 angka kemiskinan turun menjadi 9,17 persen atau turun menjadi 146 thousand. (radar)