GENTENG-Pada 31 Januari 2016 kemarin, Nahdaltul Ulama (NU) genap berumur 91 tahun. Di hari ulang tahunnya itu, umat nahdliyin (warga NU) diminta untuk melakukan muhasabah (interopeksi) Demikian disampaikan oleh Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi, KH. Masykur Ali.
Sebagai organisasi terbesar, NU harus bisa menjadi pelindung dan pengayom semua kepentingan bangsa. “Ibarat tenda besar, NU harus sanggup mengayomi dan menaungi semua pihak,” katanya.
Dengan semangat 91 tahun, terang dia, semua kader NU harus mampu mampu membumikan sekaligus menjaga gerakan Islam Nusantara sebagai penyeimbang gerakan-gerakan Islam, yang selama ini sering dicitrakan kurang baik. “NU harus menjaga ide Islam Nusantara,” jelasnya.
Tidak hanya itu, terang dia, sebagai jamiyah dengan anggota terbesar di Indonesia, NU harus mampu menjadi perekat persatuan dalam berbangsa. “NU harus tetap menjaga NKRI, dan NKRI adalah harga mati,” ucapnya.
Salah satu upaya konkret adalah menjaga agar tidak mudah terprovokasi dan menyebarkan isu yang meresahkan masyarakat. NU harus membaca pencerahan, warga NU jangan mudah terpancing dengan ikut menyebarkan isu yang merugikan NU dan NKRI,” ungkapnya.
Yang tidak kalah penting dan sangat mendesak, sebut dia, tugas yang nyata di depan mata adalah bagaimana menjaga generasi muda Indonesia memiliki moralitas yang baik dan bisa dibanggakan. “ PR membentengi moral anak bangsa dari efek kemajuan teknologi,” jelasnyat.(radar)