Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Syuting Film di Genjah Arum

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

syutingBANYUWANGI – Syuting Film Television (FTV) Lari dari Kawin Lari kemarin (27/6) menuntaskan scene di rumah adat Osing, Sanggar Genjah Arum, Kemiren, Ke camatan Glagah, Banyuwangi. Rumah adat Osing milik Iwan Surbekti itu dijadikan setting fi lm Lari dari Kawin Lari karena dianggap sangat khas. Ceritanya, salah satu tokoh dalam fi lm ter sebut, yaitu Laras, tinggal di rumah ter sebut.

Laras adalah anak Pak Slamet, ju ragan kopi. Nah, Laras mencintai tokoh uta ma bernama Satrio, pembantu Pak Sla met, yang diperankan Agus Ringgo. Sementara Satrio merupakan suami Aya  yang diperankan Sabai Morscheck. Rumah adat Osing dipilih sebagai salah satu setting dalam fi lm tersebut, karena dianggap mewakili rumah adat Ba nyuwangi Rumah ini sangat unik.

Di dae rah lain tidak ada. Sehingga layak dipromosikan dalam fi lm,” kata Dwi Ilalang di selasela syuting kemarin. Selain menampilkan rumah adat Osing, Iwan Surbekti sebagai tuan rumah punya ini siatif jitu. Demi memberikan ke san Osing lebih dahsyat, se ngaja dia mendatangkan be berapa artis Kemiren untuk men jadi fi guran. Para artis Ke miren yang semua berbaju hitam dan berumur di atas 50 ta hun itu didapuk memukul le sung saat syuting dilakukan.

Ira ma khas pedesaan pun membahana. Itu memberikan kesan unik dalam fi lm yang baru pertama kali diproduksi di Banyuwangi ter sebut. “Itu di luar skenario, tapi justru semakin menarik dan semakin kental tradisi Osingnya,” kata Samsudin Adla wi, ketua Komunitas Watu bun cul. Sementara itu, Dwi Ilalang saat dimintai komentar terkait hal itu mengatakan, inisiatif Iwan Surbekti tersebut sangat bri lian.

Itu di luar perkiraan di rinya sebagai sang sutradara. Te tapi, setelah mendengarkan mu sik yang dihasilkan dan melihat keunikannya yang alami, Dwi langsung menyetujui inisiatif tersebut. “Meski sebagai su tradara, saya siap menerima ma sukan orang lain kalau me mang itu sangat brilian,” tambah Dwi. Sementara itu, di tengah kesibukan syuting di Sanggar Genjah Arum, beberapa kru melakukan casting untuk menjaring calon pemain fi lm kedua yang berjudul Banyuwangi Sunrise of Love.

Hendra yang dalam proyek fi lm tersebut menjabat sebagai talent coordinator me ngatakan, casting tersebut di luar rencana. Mereka yang casting itu sebetulnya didatangkan untuk menjadi figu ran. Tetapi, setelah datang di lokasi, ternyata wajah-wajah me reka cukup layak menjadi supporting talent, bahkan  mendukung aktor dan aktris utama. “Iya, wajah mereka cukup bening, jadi coba di-casting. Siapa tahu cocok memerankan sa lah satu tokoh.

Tetapi, honor se bagai fi guran tetap dibayar,” kata Hendra. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Dwi Ilalang me ngatakan, Banyuwangi memang sangat menarik dan layak menjadi lokasi produksi film. Terkait keputusannya, yak ni menjadikan Banyuwangi sebagai setting filmnya kini, dia sama sekali tidak menyesal. Dia merasa tidak salah pilih. Se bab, selain view-nya sangat in dah, sambutan masyarakat Ba nyuwangi juga sangat luar biasa.

“Semoga semua pihak bisa bekerja sama dengan baik,” kata sutradara yang pernah be kerja sama dengan Jackie Chan itu. Dwi pun berencana membuat fi lm layar lebar di Banyuwangi. “Saya punya inspirasi membuat layar lebar di Banyuwangi. Sebab, ternyata Banyuwangi jauh lebih indah ketimbang yang saya bayangkan,” tambahnya. Sementara itu, sebelum memulai syuting kemarin, Agus Ringgo dijamu Iwan Sur bekti dengan secangkir kopi khas Banyuwangi.

Setelah menyeruputnya hingga ha bis, Ringgo mengaku sangat ter kesan dengan kopi Banyuwangi. “Wah, kalau ke Bali, saya akan mam pir ke sini. Ternyata kopi Banyuwangi beda. Enak, saya suka,” kata Ringgo. Terkait jadwal hari ini, syuting FTV Lari dari Kawin Lari akan dilakukan di Pulau Me rah.

Rencananya, di sana akan dilakukan adegan mele pas anak penyu sebagai mas kot Banyuwangi. “Penyu Ba nyuwangi sangat terkenal hing ga Jakarta, jadi harus kita publikasikan,” pungkas sutradara yang pernah me ng orbit kan Syahrini itu. (radar)