MUNCAR – Meluapnya Sungai Wagud menjadi perhatian serius Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo. Untuk mencari penyebab banjir, dia langsung turun ke lokasi kemarin (8/7).
Banjir yang menyebabkan satu warga meninggal, tiga rumah warga rusak, dan ratusan rumah lain terendam, itu disebut siklus 15 tahunan. “Banjir ini siklus 15 tahunan. Sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2001,” ujar Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo.
Guntur datang ke lokasi sekitar pukul 07.00. Dia memantau Dam Singir di Dusun Mangunrejo, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Bendungan peninggalan Belanda itu merupakan pertemuan dua sungai. “Jadi, bendungan ini menampung debit air dari Sungai Wagud dan Sungai Sraten,” katanya.
Menurut Guntur, pada pukul 23.00 dia mendapat laporan dari petugas penjaga palang pintu air di Dam Singir bahwa kondisi sudah overtopping (keluar dari permukaan dam). Karena sangat mengkhawatirkan, pihaknya langsung melakukan langkah antisipasi banjir sesuai standar operasional prosedur (SOP) dam.
“Sesuai SOP, pukul 23.30 pintu flushing dibuka perlahan,” katanya. Apabila dam itu tidak dibuka, jelas dia, akan menggenangi area sawah di Desa Blambangan seluas 1.650 hektare dan dampak banjir yang lebih besar di hulu Dam Singir. Bila itu sampai terjadi, bisa merusak sistem mekanikal dan elektrikal Dam Singir karena tergenang air.
“Petugas kami sudah memantau debit air semalaman,” ujarnya. Mengenai genangan air yang meluap dan meluber hingga permukiman penduduk di Desa Kedungrejo dan Desa Kedungringin, Guntur menyebut itu disebabkan tangkis Sungai Blambangan kurang tinggi, terutama di titik-titik tertentu. Sehingga, ketika debit air sungai naik, terjadi overtopping dan masuk ke permukiman warga dan jalan.
Di sisi lain, lanhope jembatan Kedungrejo dinilai kurang lebar. Sehingga, terjadi bottle neck yang mengakibatkan overtopping ke jalan dan permukiman warga. “Ada beberapa titik terendah, dan air meluber dari titik terendah yang belum ada bangunan plengsengan di bibir sungai itu,” jelasnya.
Hasil analisis yang dilakukan timnya, curah hujan yang terjadi selama enam jam mulai pukul 17.30 hingga 23.30 pada Selasa malam (7/6) itu, rata-rata 165 mm dengan debit banjir 255 meter kubik per detik. Sebagai langkah antisipasi banjir, pihaknya akan segera membuat tangkis sungai pada titik-titik terendah, termasuk melakukan normalisasi Sungai Blambangan pada titik yang dangkal.
“Segera akan kami tindak lanjuti dan laporkan kepada Bapak Bupati untuk langkah antisipasi siklus banjir 15 tahunan ini,” pungkasnya. (radar)