SINGOJURUH – Para petani di Desa/Kecamatan Singojuruh kini banyak yang mengeluh. Hujan deras dan angin besar yang sering terjadi, membuat tanaman padi miliknya banyak yang ambruk dan rusak. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng tanaman padi di persawahan beberapa desa, seperti Desa Lemahbang Kulon, Desa Singolatren, Desa Cantuk, dan Desa/ Kecamatan Singojuruh banyak yang ambruk.
Sebagian besar dari tanaman padi itu telah menguning dan siap panen. Salah seorang buruh tani di Desa/ Kecamatan Singojuruh, Sumiyono, 50, mengatakan tanaman padi milik juragannya yang dirawat ambruk setelah diterjang angin dan hujan.
Saat ini, tanaman padi itu terpaksa dipanen lebih awal meski belum menguning semua. Jika tidak segera dipanen, terang dia, dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. “Jika tidak segera dipanen bulir padi malah akan banyak yang rontok dan busuk,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Sumiyono mengaku masih beruntung sebagian dari tanaman padi yang ambruk itu sudah banyak yang menguning dan bisa dipanen, sehingga tidak mengalami kerugian terlalu besar. “Kalau sudah banyak yang ambruk seperti ini jangan harap dapat hasil banyak,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Sodikun, 45. Salah seorang petani asal Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, itu mengaku belum akan memanen tanaman padi miliknya karena belum terlalu tua. Tapi tahu tanaman padinya banyak yang ambruk akibat hujan disertai angin kencang, dia langsung memanen.
“Ya untungnya sudah waktunya panen, jadi tidak terlalu rugi besar. Kalau masih baru berbuah dan ambruk jelas akan rugi besar,” terangnya. Jika sudah banyak yang ambruk, terang dia, biasanya bulir padi banyak yang rontok dan busuk. Sehingga, itu sangat berpengaruh terhadap hasil panen.
“Kalau sudah begini biasanya susut, setengah hektare biasanya dapat 17 karung, ini mungkin hanya dapat 14 karung,” jelasnya. (radar)