Meanwhile, petugas gabungan Polsek dan Koramil Rogojampi melakukan razia kos- boarding house, yesterday (2/6). Hasilnya petugas mendapati satu pasang remaja yang tinggal dalam satu ruangan di rumah kos tanpa memiliki identitas.
Kapolsek Rogojampi Kompol Toha Choiri mengatakan, selama bulan suci Ramadan ini pihaknya rutin menggelar razia cipta kondisi penyakit masyarakat (concentrated). Sasarannya adalah eks lokalisasi, kos-kosan, drugs, dan minuman keras (you look).
Petugas gabungan dari kepolisian, koramil dan Satpol PP melakukan razia yustisi di sejumlah kos-kosan di Desa/Kecamatan Rogojampi. Petugas bergerak secara serentak ke sejumlah rumah kosyang telah ditentukan, yakni di kawasan Dusun Maduran/ Desa Rogojampi dan Dusun Jagalan, dan Dusun Rogojampi Utara, Rogojampi Village/District.
Satu pasang remaja berlainan jenis itu terjaring razia petugas, karena tidak bisa menunjukkan kartu identitas. Saat dimintai KTP dua remaja yang kedapatan dalam satu ruangan di rumah kos itu berdalih akan mengantarkan mendaftar di perguruan tinggi negeri.
“Karena tidak ada identitas, kami berikan sanksi berupa pembinaan,” ujar Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri. Petugas kembali melanjutkan razia rumah kos yang terletak di Dusun Pancoran, Desa Karangbendo dan eks lokalisasi Padang Pasir.
sadly, kehadiran petugas gabungan berpakaian dinas itu tidak mendapati satu pun penghuni eks lokalisasi. Hampir seluruh rumah yang dijadikan wisma bisnis lendir itu sudah banyak tutup, dan ditinggal pergi pemiliknya.
However, upaya petugas itu akan terus dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman selama bulan Ramadan. “ Kita akan terus pantau dan awasi keberadaan kos-kosan, ekslokalisasi, hotel, dan tempat hiburan malam selama bulan Ramadan ini,” tandas Toha Choiri. (radar)
