The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Banyuwangi Raih Kabupaten Terinovatif dari Mendagri

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Program-program inovatif yang digagas Kabupaten Banyuwangi meraih penghargaan sebagai ‘Kabupaten Terinovatifdalam kompetisi Innovative Government Award (IGA) 2018. Unmitigated, kabupaten di ujung timur Jawa ini meraih nilai tertinggi dari 10 nominator.

Penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Ministry of Home Affairs) tersebut diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri (Minister of Home Affairs) Tjahjo Kumolo kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Friday (7/12/2018) night.

“Alhamdulillah, Banyuwangi kembali mendapatkan penghargaan bergengsi nasional. Tentu bukan pialanya yang perlu kita banggakan, namun ini membuktikan kerja kolaboratif semua lini di berbagai sektor berhasil membawa Banyuwangi menjadi salah satu daerah terbaik nasional,” said Anas.

Inovasi daerah yang menjadi penilaian di antaranya tata kelola pemerintahan daerah, inovasi pelayanan publik, dan inovasi lainnya yang disesuaikan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

Ada tiga hal utama dalam melakukan penilaian innovative government award. That is, aspek kuantitas, aspek kualitas, dan aspek manfaat yang ketiganya didasarkan pada sejumlah kategori inovasi daerah.

Banyuwangi alone, said Anas, have totals 341 inovasi. Mulai inovasi bidang pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, health, education, tourist, social, hingga lingkungan.

Semua inovasi ini kami gagas untuk memudahkan pelayanan publik yang ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga. Dan kami bersyukur, bahwa ratusan inovasi yang kami geber selama ini mendapat poin tertinggi dari tim penilai,” said Anas.

Tim penilai inovasi daerah ini sendiri terdiri aras perwakilan Kemendagri, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Ministry of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform (Kemenpan-RB), Kementerian Kominukasi dan Informatika (Ministry of Communication and Information), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Administrasi Negara (LAN), serta unsur akademisi.

Anas kemudian mencontohkan sejumlah inovasi yang dilakukan Banyuwangi. For example, di bidang pelayanan publik, Banyuwangi telah mengembangkan program Smart Kampung yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi (TI).

Smart Kampung telah menajdi kendaraan untuk mengerakkan ekonomi desa sekaligus untuk memberdayakan warga desa. Kami juga ada Mal Pelayanan Publik pertama yang dibuat kabupaten di Tanah Air. Mal in telah mengintegrasikan 200 lebih layanan kependudukan dan perizinan dalam satu tempat,” said Anas.


Di bidang kesehatan, ada program jemput bola perawatan bagi warga miskin yang sakit, laskar penjaja sayur yang memburu ibu hamil berisiko tinggi. Juga ada program pemberian makanan bergizi gratis setiap hari kepada lansia miskin sebatangkara yang diberi nama ‘Rantang Kasih’.

Pada bidang pendidikan ada Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Powerful Guard), program Banyuwangi mengajar, Beasiswa Banyuwangi Cerdas, pemberian uang saku dan uang transportasi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu.

“Alhamdulillah, semua inovasi yang kami kerjakan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Data-data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan rapor yang baik atas kinerja pembangunan Banyuwangi,” he said.