The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Bayi Tanpa Batok Kepala di Kecamatan Srono Akhirnya Meninggal

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Bayi-Tanpa-Batok-Kepala-Di-Kecamatan-Srono-Akhirnya-Meninggal

ROOFTILE – Bayi laki-laki yang terlahir tanpa batok kepala atau anenchepalus tidak berumur panjang. Putra pasangan Abdul Wahab, 39, dan Yuliatin, 39, asal Dusun Wagud, RT 3, RW 3, Kebaman Village, Srono . District, itu pada Minggu sore (28/8) die.

Bayi yang sedang menjalani perawatan di ruang perinatalogi RSUD Genteng itu meninggal sekitar pukul 16.00. “Saat meninggal sengaja tidak kita sampaikan ke media demi menjaga privasi keluarga,” cetus dr. Anak Agung Gede Dalem, Sp. A yang menangani bayi malang itu.

Menurut Agung, bayi dengan kondisi anenchepalus itu kebanyakan hanya bertahan dalam hitungan hari. Hal itu karena selain batok kepala tidak utuh, kondisi otaknya tidak sempurna. “Kasus seperti ini otaknya itu sebagian tidak ada,he explained.

Bayi tanpa batok kepala yang meninggal itu, light him, kondisinya sangat lemah. Sampai meninggal, pihaknya masih menunggu kondisinya stabil. “Kondisinya masih belum stabil," he said. Bayi yang lahir tanpa batok kepala, light him, bukan kasus langka. Di beberapa daerah kasus seperti itu sering terjadi. Even, di Surabaya cukup sering terjadi.

“Sudah banyak terjadi,he said to Jawa Pos Radar Genteng. Penyebab bayi lahir tanpa batok kepala, it's clear, belum diketahui secara pasti. But, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kondisi janin, di antaranya asupan gizi ibu hamil ketika mengandung bayi.

“Saat usia kehamilan satu bulan, bisa saja kekurangan asam folat. Sayur bayam itu banyak mengandung asam folat,He said. Selain soal gizi, Agung menyebut faktor genetis juga berpengaruh. Besides that, faktor luar, seperti radiasi. “Bisa radiasi elektronik, sinar radio, sinar las, atau obat yang terkandung dalam makanan," he said.

Agung menyebut, semua gangguan atau kelainan pada bayi bisa dideteksi jika keluarga rutin periksa sejak dini. Kasus anenchepalus bisa diketahui sejak usia 20 minggu kandungan. “Kalau di USG itu umur 20 minggu sudah kelihatan,he explained.

Meski gizi ibu hamil itu telah di penuhi dari luar, dia menyarankan ibu hamil tetap rutin periksa ke dokter. Itu untuk mengetahui sejak dini apabila ada keluhan atau kondisi yang tidak normal pada bayi maupun ibu. “Yang pasti periksa itu penting,he explained.

As previously reported by Jawa Pos Radar Tile, bayi laki-laki tanpa batok kepala atau anenchepalus lahir di RS Medika Rahayu, Kebaman Village, Srono . District, Friday (26/8). For maintenance, putra pasangan Abdul Wahab, 39, dan Yuliatin, 39, warga Dusun Wagud, RT 3, RW 3, Kebaman Village, itu dirujuk ke RSUD Genteng.

Menurut Abdul Wahab, 39, ayah bayi, anak keduanya yang terlahir tanpa batok kepala itu lahir pada Jumat (26/8) around 10.30. Pada Sabtu pagi (27/8) di bawa ke RSUD Genteng. “Sempat dirawat di Srono," he explained.

Meski bayinya dirujuk ke RSUD Genteng, light him, istrinya masih dirawat di RS Medika Rahayu Srono. Hingga saat ini istrinya masih belum tahu kondisi anaknya. “Istri saya masih lemas,” katanya sambil mengaku dirinya menjaga anaknya dengan meninggalkan pekerjaan. (radar)