Sempat mandek selama delapan bulan akibat terdampak pandemi Covid-19, usaha kerajinan pembuatan jimbe milik Nadiroh, 46, in Karanganyar Hamlet, Karangsari Village, Sempu Kecamatan District, Banyuwangi, mulai beroperasi lagi, Thursday (16/12).
Usaha dirintis dari Bali itu, satu dekade terakhir ini sukses diterima di pasar internasional. No half-hearted, dalam satu kali pengiriman, satu hingga tiga ribu jimbe berbagai ukuran dikirim ke Amerika Serikat. “Pengiriman tiap tiga bulan sekali,He said.
Menurut Nadiroh, saat pandemi lagi marak delapan bulan tidak mendapatkan orderan sama sekali. So that, harus merumahkan 11 pegawainya. “Kerajinan jimbe ini di Banyuwangi tidak ada peminatnya," he said.
Sepinya orderan selama pandemo Covid-19 itu, sebut Nadiroh, karena tidak ada kargo yang mengirim barang ke luar negeri. “Kalau permintaan mungkin masih ada meski menurun, tapi kargonya yang tidak ada,He said.
Nadiroh menyebut kerajinan jimbe yang dibuat harganya bervariasi, mulai dari Rp 100 thousand to Rp 600 thousand, tergantung ukurannya. “Yang besar Rp 600 thousand, itu untuk musik, Kalau yang kecil hanya dipakai pajangan saja," he said.
