The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Banyuwangi Diaspora An Important Part of Regional Progress

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

TEMU kangen warga asal Banyuwangi di Kalimatan Timur dengan Anas juga dihadiri Bupati PPU Yusran Aspar dan Sekretaris Daerah PPU Tohar. Temu kangen warga asal Banyuwangi ini masuk agenda kegiatan HUT PPU. Warga asli Banyuwangi yang tinggal di Balikpapan juga ikut silaturahmi bersama. Anas says, kedatangan dia ke PPU ini untuk memberikan semangat kepada warga yang ada di rantau ini.

“Alhamdulillah, ikatan kekeluargaan warga Banyuwangi sangat kuat. Meski sudah puluhan tahun meninggalkan Banyuwangi, rasa cinta Banyuwangi-nya bukannya surut atau hilang, melainkan tambah membesar,Said Anas. Perjalanan menuju PPU ini memang relatif jauh.

Untuk mencapai PPU, dari pelabuhan laut Balikpapan Anas harus menempuh perjalanan laut menggunakan speed boat membelah semenanjung selama 20 menit untuk tiba di pelabuhan PPU. Anas pun disambut meriah warga Banyuwangi yang telah menunggu di kantor bupati PPU.

On that occasion, Anas mengatakan para warga asli Banyuwangi di mana pun mereka berada atau yang biasa disebut diaspora Banyuwangi adalah bagian penting kemajuan daerah. Mereka bisa menjadi duta pema saran bagi wisata dan produk usaha mikro, small, dan menengah (UMKM).

“Produk UMKM Banyuwangi dikirim ke sini lalu dipasarkan. Tentu harus dipetakan pasarnya, mana yang cocok dan dibutuhkan di Kalimantan Timur,Said Anas. Banyak juga diaspora Banyuwangi yang telah sukses di berbagai daerah ikut berinvestasi di Banyuwangi.

Anas menyambut terbuka hal tersebut. “Orang Banyuwangi banyak yang sukses, ada yang jadi kapolres, businessman, kepala rumah sakit. Mari silakan bantu pengembangan Banyuwangi, bisa investasi perikanan, agriculture, atau perhotelan," he said.

Besides that, Anas juga meminta agar para diaspora ini bisa menjaga nama baik Banyuwangi dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan PPU. Meski pendatang, mereka tetap harus mendukung program-program Pemkab PPU.

“Saya minta warga rantau di sini untuk mendukung program Pemkab PPU. Banyuwangi saat ini telah berkembang, contoh lah yang baik-baik dari Banyuwangi, lalu kembangkan di sini,Said Anas. Warga Banyuwangi yang tercatat tinggal di PPU mencapai 2.225 KK.

On that occasion, Anas memaparkan sejumlah pengembangan Banyuwangi dalam lima tahun terakhir. Diantaranya perkembangan bandara yang lonjakan penumpangnya mencapai lebih dari 1.300 percent, di Banyuwangi juga telah berdiri tiga perguruan tinggi negeri, serta pelayanan kesehatan yang semakin membaik di mana RSUD Blambangan sudah naik kelas menjadi Tipe B.

Warga Banyuwangi di PPU mengaku sangat senang dikunjungi orang nomor satu di Banyuwangi. Kedatangan Anas mampu menjadi obat rindu mereka terhadap tanah kelahirannya. Seperti yang dituturkan oleh Nuryani yang membuka toko kelontong di sana.

Dia mengaku sangat senang Anas bersedia hadir di PPU, selain juga bisa saling sapa sesama warga Banyuwangi dan melihat kesenian Banyuwangi. “Lama tidak lihat tari Gandrung, jadi tombo kangen," he said. Temu kangen di PPU dirancang meriah. Selain menampilkan artis Demy, juga diisi beragam kesenian Banyuwangi yang ditampilkan warga rantau sendiri.

“Semua yang membawakan kesenian ini adalah warga rantau Banyuwangi sendiri, biar tidak hilang darah seninya. Bahkan kami telah mendatangkan pelatih seni dari Banyuwangi sejak delapan bulan lalu untuk mengajari generasi kami. Biar terus lestari meski di tanah rantau,” ujar Ali Maksum pemilik sanggar seni Banyuwangi yang tinggal di PPU sejak 1982. (radar)