The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Criticized, Danang D'academy Apologizes in Front of Banyuwangi Artists

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Penyanyi-D-Academy,-Danang,-meminta-maaf-di-depan-seniman-disaksikan-pengurus-DKB-di-Pelinggihan-Disbudpar-kemarin.

BANYUWANGI – Konflik yang menimpa Danang D Academy yang dianggap melecehkan lagu daerah masih berlanjut. Yesterday (15/5), Blambangan Arts Hall (DKB) menggelar forum guna menyelesaikan masalah tersebut dengan mengundang pihak Danang dan para seniman lagu Oseng Banyuwangi di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).

Dalam forum tersebut, hadir para sesepuh budayawan Banyuwangi seperti Andang Chotib Yusuf, Hasnan Singodimayan, serta para pencipta dan penyanyi lagu Oseng seperti, Catur Arum, Condro Bayu, Ayong, Slamet Mamang, John Sobo, Kang Yudhi, Eko, Herman dan lainnya.

Sementara itu dari pihak Danang hadir manajemen Danang serta pendamping lainnya. Ketua DKB Samsudin Adlawi mengatakan, forum pertemuan yang difasilitasi oleh DKB ini merupakan tindak-lanjut dari surat laporan terkait pelecehan lagu Banyuwangi oleh Danang yang di sampaikan persatuan seniman musik Banyuwangi beberapa waktu lalu.

Sebagai penengah, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisioner Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi ini berharap kedua belah pihak saling berbesar hati untuk menerima masukan satu sama lain. Forum ini juga merupakan ajang silaturahmi seluruh pihak untuk saling menemukan pencerahan terkait permasalahan yang ada.

Danang pun mengucapkan maaf di depan para seniman. He explained, kejadian saat live konser di Muncar hampir setahun yang lalu tersebut murni merupakan kekhilafan dari dirinya. Waktu itu dia mengaku beberapa kali salah membawakan lagu. Untuk mengaburkan kesalahannya, Danang mencoba menyegarkan interaksi dengan audience melalui guyonan.

“Saya pikir itu bisa menutupi kesalahan, ternyata jadi lebih salah karena gurauan itu diartikan dengan persepsi yang berbeda. Danang tidak bermaksud apapun selain memberi hiburan," he explained. Manajemen Danang, Teguh Herlambang turut menimpali ucapan Danang.

Teguh mengucapkan terimakasih kepada para seniman karena sudah memberikan perhatian kepada Danang. Dirinya sebagai manajemen Danang selama masa kontraknya bertugas menjaga imej Danang. “Teguran dari para seniman musik daerah sangat berarti. Dari sini saya berharap Danang banyak mengoreksi diri sendiri, terus berbenah selagi masih muda," he said.

Meanwhile, para seniman musik daerah tampaknya masih kekeuh atas keputusannya untuk memberi sanksi kepada Danang. Salah satu pencipta lagu, Ayong menegaskan, ucapan Danang saat konser di Muncar tersebut tidak bisa dianggap remeh.

Dia menekankan kata “ketang” yang diucapkan Danang serta gerakan tubuhnya kala konser di Muncar beberapa waktu lalu menyinggung para pencipta lagu Oseng. Catur Arum menyatakan hal yang sama. According to him, perbuatan Danang tersebut tidak cukup dihapuskan dengan permintaan maaf.

Persatuan seniman telah mengajukan sanksi untuk Danang, yakni dilarang untuk menyanyikan lagu-lagu Banyuwangi dalam bentuk on air maupun off air dalam batas waktu yang ditentukan. Hal ini menurutnya sebagai pelajaran agar tidak ada lagi penyanyi yang berbuat hal serupa.

“Kalau meminta maaf saja gampang. Ucapan Danang waktu itu dirasa melecehkan seluruh lagu Banyuwangi,He said. Nevertheless, ada pula salahsatu budayawan yang berada di posisi tengah dalam masalah tersebut, yakni Indragunawan.

Budayawan yang bergerak di bidang kebo-keboan itu mengajak seluruh pihak untuk saling memaafkan dan berdamai. “Ayo tah lare ojo tukaran. Iki Banyuwangi ne bareng. Dung kene tukaran gedigi akeh kang seneng," he said.

Samsudin Adlawi mengingatkan untuk sementara forum ini merupakan tunggal permohonan maaf Danang secara langsung kepada seniman-seniman musik Banyuwangi. Dia berharap seluruh pihak bisa menyerap pelajaran dan hikmah dalam pertemuan ini.

“Mudah-mudahan dua perbedaan ini bisa dipersatukan menjadi kekuatan yang mampu mengharumkan nama Banyuwangi,"he said. (radar)

Keywords used :