The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Dubes Korsel Terpesona Jalanan Kota Banyuwangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

bupati-anas-kanan-menunjukkan-potensi-dan-perubahan-banyuwangi-melalui-layar-monitor-di-ruang-lounge-layanan-publik-kepada-dubes-korsel-cho-tai-young-kiri-kemarin

BANYUWANGI – Banyuwangi kembali kedatangan tamu super spesial. Setelah beberapa pekan lalu dikunjungi Konsul Jenderal (Consul General) United States of America (AS) in Surabaya, Heather C. Vavaria, yesterday (17/11) giliran Duta Besar (Ambassador) South Korea (Korsel) Cho Tai-young berkunjung ke Bumi Blambangan.

Dubes Cho Tai-young mengaku dirinya datang ke Banyuwangi ingin melihat dari dekat sekaligus membuktikan berbagai kemajuan yang diraih kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. “I came here (Banyuwangi) untuk melihat perubahan yang dibuat Bupati Abdullah Azwar Anas,” ujarnya saat berada di lounge pelayanan publik kantor Pemkab Banyuwangi.

Saat berada di lounge kantor Pemkab Banyuwangi, Dubes Cho Tai memanfaatkan monitor yang tersedia untuk memantau berbagai pelayanan publik di lingkungan Pemkab Banyuwangi, termasuk transparansi anggaran daerah. Melalui layar sentuh yang tersedia di ruangan tersebut, Cho Tai juga melihat berbagai even Banyuwangi Festival (B-Fest) yang diselenggarakan rutin pemkab setiap tahun.

“This is incredible. Ternyata kemajuan Banyuwangi bukan sekadar isapan jempol. Baru melihat tempat ini saja sudah begini luar biasa. Ini berkat pemimpinnya yang luar biasa pula," he said. Dubes Cho Tai juga menyampaikan rasa hormatnya atas keberhasilan Bupati Anas dalam membangun Banyuwangi.

“Saya punya sebutan khusus untuk Bupati Anas, yakni h e Mother of Benchmarking. Banyak daerah lain yang datang ke Banyuwangi untuk belajar,” kata pria yang mengaku sudah tinggal di Indonesia 2 year 5 bulan lalu tersebut.

Cho Tai membeber alasannya memberikan julukan h e Mother of Benchmarking tersebut pada Bupati Anas. It says, dirinya pertama kali bertemu Anas pada forum seminar di Jakarta yang digagas oleh Foreign Policy Indonesian Community (FPIC) some time ago.

Dalam acara itu Anas mendapat penghargaan sebagai pejuang reformasi atas perubahan yang berhasil dilakukannya untuk Banyuwangi. “Nah, dari situ saya penasaran, sejauh apa yang dilakukannya. Makanya saya datang ke sini untuk membuktikannya. Dan semua memang terbukti.” he explained.

Dubes yang telah hafal tiga ribu kosa kata bahasa Indonesia itu juga mengaku terpesona dengan jalanan Banyuwangi yang bersih. Pemandangan ini, jarang dia lihat di kota-kota lainnya yang pernah dia datangi. “Saya senang di sini. Jalan-jalan sangat bersih,” cctusnya.

Cho Tai mengatakan, semua negara dan semua tempat selalu berubah untuk masa depan yang lebih baik. Termasuk apa yang dilakukan oleh Banyuwangi. Whether you want it or not, ujar Cho Tai, semua harus siap menerima perubahan itu. “Saya ini fans berat Indonesia. Kedatangan saya ke Banyuwangi, menambah deretan kekaguman saya akan Indonesia,” he said.

Untuk membuktikan kecintaannya pada Indonesia, Dubes Cho Tai menyempatkan diri menyanyikan beberapa lagu berbahasa Indonesia, salah satunya lagu kebangsaan Indonesia Raya. Satu Nusa Satu Bangsa, hingga Bengawan Solo.

Interesting, dia juga hafal sejumlah lagu pop alternatif, seperti jangan Menyerah yang dipopulerkan grup band D’Masiv hingga lagu Dangdut Goyang Dumang yang identik dengan penyanyi Cita Citata. “Saya bisa nyanyi tanpa teks,” kata dia lalu berdendang. (radar)